Jakarta, NU Online
Bersamaan dengan proses kembalinya para jamaah haji gelombang I ke tanah air, jamaah haji gelombang II akan bergeser pindah dari Makkah ke Madinah. Pergeseran ini akan dimulai pada 21 Juli 2022.
Gelombang kedua adalah pemberangkatan jamaah dari Indonesia mendarat di Jeddah, lalu langsung menuju Makkah. Sedangkan gelombang pertama adalah jamaah yang berangkat dari Indonesia mendarat di Madinah untuk Arbain, lalu ke Makkah.
“Insya Allah proses pendorongan dari Makkah ke Madinah untuk jamaah yang berangkat gelombang dua itu sudah siap. Fasilitas transportasi juga sudah kita siapkan,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, usai berkeliling menyapa jamaah di Hotel Safwat Al Sharooq, Sektor III, Raudhah, Senin (18/7/2022).
Bus antar kota dengan kualitas dan standar baik juga telah disiapkan. Seluruh bus yang akan mengantar jamaah merupakan bus keluaran baru. Tidak ada yang berusia di atas lima tahun.
Beberapa hotel di sekitar Masjid Nabawi Madinah juga telah disiapkan menyambut kedatangan jamaah gelombang kedua ini.
“Mengenai fasilitas yang akan didapatkan oleh jamaah gelombang kedua ketika di Madinah itu juga sama baiknya dengan jamaah gelombang pertama,” ujarnya.
Selama di Madinah, jamaah juga akan mendapatkan pasokan makanan tiga kali sehari dengan menu bercitarasa Indonesia ditambah buah-buahan segar.
Bagi para jamaah yang hendak ke Madinah, Hilman berpesan agar seluruh barang bawaan tidak tertinggal. Mereka akan berada di Madinah selama sembilan hari, sebelum pulang ke Indonesia.
“Mereka akan kembali ke Indonesia melalui bandara di Madinah tidak kembali lagi ke Makkah. Karena itu kami berharap juga jamaah betul-betul disiapkan barang bawaannya,” ujarnya.
Sementara itu, saat berdialog dengan jamaah, Hilman juga mendapatkan permintaan agar porsi nasi ditambah. Menurut mereka meski lauknya enak, namun beberapa jamaah asal Padang misalnya, merasa nasi putihnya kurang banyak.
“Makan bisa nggak nasinya ditambah? Tadi kita jelaskan bahwa yang kita sediakan itu sudah diatur oleh ahli kesehatan, oleh ahli gizi. Misalnya, karbohidrat dengan 200 gram itu sudah cukup tidak berlebihan kalau berlebihan malah tidak sehat,” ujar Hilman.
Sementara itu, sebelum mengunjungi hotel Safwat Al Sharooq, Hilman yang didampingi Kepala Daker Mekkah Muhammad Khanif serta sejumlah Staff ini juga sempat menjajal Bus Shalawat.
Berangkat dari kantor Daker, Dirjen naik Bus Shalawat ke terminal Syieb Amir. Meninjau sebentar di Syieb Amir, perjalanan lantas dilanjutkan dengan kembali naik Bus Shalawat bernomor 3 ke jalur Raudhah. Selama di perjalanan, Dirjen juga sempat berdialog dengan jamaah.
Ada 53 Bus Shalawat yang melayani jamaah Indonesia yang tinggal di kawasan Raudhah. Rute ini termasuk yang padat karena melayani 21.015 jamaah yang tersebar di enam hotel: Winar hotel, Safwat Al Sharooq, As Sagreya Tower Hotel, Tharawat Al Raudhah, Retaj Al rayyan dan Al lu’luah hotel.
“Alhamdulillah secara umum jamaah terlayani dengan baik. Pesan Pak Menteri, jamaah harus terlayani hingga mereka pulang sampai rumah masing-masing,” ujarnya.
Editor: Muhammad Faizin
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.