PERTANYAAN :
Assalamualaikum. Mau tanya ustadz : Adakah qoul yang membolehkan mengunakan air mutanajis untuk memasak, menyuci dll ? syukron atas jawabannya. [Bang Yuss].
JAWABAN :
Wa’alaikumussalam. Sebenarnya bukan membolehkan, tetapi apabila benda najis atau mutanajjis digunakan untuk memasak atau mencuci, maka status barang yang dicuci atau dimasak tersebut menjadi mutanajis, dan bisa suci cukup dengan membilas bagian luarnya saja dengan air suci mensucikan. Ini seperti biji basah / lembab sebab terkena air najis atau air kencing, maka pencuciannya cukup dengan membasuh biji yang terkena najis tersebut dengan air yang mensucikan, maka biji bisa suci luar dalamnya. Demikian juga pada daging yang dimasak dengan menggunakan najis atau air kencing, cukup dicuci dengan air mensucikan, maka dagingnya suci luar dalam. Wallohu a’lam. [Ibnu Mas’ud Gz, Moh Showi].
Referensi :
– Bujairomiy ‘alal Minhaj :
(فرع) لو ابتل حب بماء نجس أو بول صار رطبا وغسل بماء طاهر حال الرطوبة طهر ظاهرا وباطنا وكذا اللحم إذا طبخ بهما وغسل يطهر ظاهرا وباطنا زى. (البجيرمى على المنهج ج : 1 ص : 100 )
– Bughyah I/34 :
مسألة : ي) : لحم عليه دم غير معفوّ عنه ذر عليه ملح فتشربها طهر بإزالة الدم ، وإن بقي طعم الملح كحب أو لحم طبخ ببول فيكفي غسل ظاهره ، وإن بقي طعم البول بباطنه إذ تشرب ما ذكر كتشرب المسام ، كما في التحفة
LINK ASAL :