Malang, NU Online Jatim
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar 1st Malang International Conference on Herbs and Toxicants (MIC-HT). Kegiatan internasional bertajuk ‘The Effects of Pollution on Human Diseases and Infection’ ini digelar di Hall Gus Dur, Gedung Ali bin Abi Thalib, Pascasarjana lantai 7, Unisma, Kota Malang, Jumat (03/03/2023).
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri menuturkan bahwa kegiatan konferensi internasional sangat positif bagi fakultas kedokteran dan akan mengembangkan keunikan yang menjadi ciri khas, yaitu obat-obat herbal.
“Salah satu keunggulan dari pada fakultas kedokteran yakni sekarang sedang melaksanakan international conference dengan melibatkan dari berbagai negara dalam rangka untuk pengembangan urbanisasi di universitas, apalagi masyarakat sekarang sudah mulai beralih dari obat-obatan yang sifatnya kimia ke herbal,” tuturnya.
Disebutkan, Indonesia merupakan negara agraris dimana sumber daya alamnya begitu subur, maka ketika sumber daya alam tersebut ditanami dengan tanaman toga dengan sebagian besar akan sangat positif di dalam mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Dekan FK Unisma dr Rahma Triliana menyampaikan, bahwa tujuan seminar internasional itu untuk membawa pengetahuan baru terkait dengan obat-obatan herbal (tradisional). Obat herbal dipandangnya dapat digunakan sebagai upaya menahan atau melawan dari polutan, baik polutan di udara, air maupun dalam tanah.
“Kita ketahui bahwa polutan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama penyakit-penyakit degeneratif, seperti diabetes, darah tinggi, hingga gangguan saraf. Selain itu, ternyata perubahan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya resistensi kuman terhadap antibiotik dan menyebabkan kuman menjadi lebih sulit untuk ditangani atau lebih kuat,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa FK Unisma tengah berusaha membawa expert dari luar negeri untuk memberikan tambahan pengetahuan informasi dan penelitian terbaru. Terutama berkaitan dengan efek polusi pada kesehatan, khususnya penyakit degeneratif dan infeksi.
“Nantinya akan dibahas juga obat-obatan herbal yang dapat digunakan untuk mencegah atau melawan efek dari polutan tersebut terhadap kesehatan. Kami berharap pertemuan ini akan dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Jadi, ini nanti akan ada second Malang international Conference yang tahun 2025,” jelasnya.
Rahma menegaskan bahwa kegiatan yang terselenggara merupakan bagian upaya Unisma menjadi universitas yang recognize secara internasional. “Dan sebagai upaya awal untuk negosiasi dan pertemuan-pertemuan terkait kolaborasi riset sampai menginisiasi berbagai diskusi kelembagaan baik dalam maupun luar negeri,” tandasnya.
Sebagai informasi, dalam konferensi internasional ini diikuti oleh sekitar 200 peserta, baik dari kalangan dokter, mahasiswa kedokteran, mahasiswa farmasi maupun dari beberapa pihak lain.
Beberapa pembicara dalam kegiatan ini di antaranya yakni, Prof Dr Yap Chee Kong dari University Putra Malaysia, Prof Mikio Nishizawa MD PhD dari Ritsumeikan University Jepang, Prof Dr Norfilza Mohd Mokhtar dari Universiti Kebangsaan Malaysia. Selain itu, Yadallah Bahrami PhD dari Flinders University Adelaide, Chin-Kok Yong PhD dari Universiti Kebangsaan Malaysia, dan beberapa narasumber lainnya.