Malang, NU Online Jatim
Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Universitas Islam Malang (Unisma) kelompok 41 mengedukasi kepada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Wonoayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang dalam pelatihan pembuatan olahan buah Pepaya dan buah Nanas yang diolah menjadi Candy Fruit, Sabtu (11/03/2023).
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Desa Wonoayu, Mohamad Bastomi, S.E., MM beranggotakan Muhammad Zacky Abdillah Zaine, M Daffa Ryandika P, Ade Firmansyah, Dita Musrifatul Maula, Eka Dian Sefi Anita, Risma Aliatun Nurkhofifah, Sela Oktaviani, Hijriyatun Hasanah, dan Aliyah Shelomita Fatima.
Ketua PPK Desa Wonoayu, Tutik Wahyuningsih mengatakan, di Desa Wonoayu ini sudah sangat terkenal dengan Candy Fruit dari buah Papaya. Namun, di Desa Wonoayu ini hanya dengan menggunakan buah Pepaya saja. Oleh karena itu, kelompok 41 membuat inovasi baru dengan menambah olahan dari buah Nanas menjadi Candy Fruit.
“Candy Fruit ini bahannya 100 persen dari buah tersebut tanpa sedikit pun campuran dari bahan pengawet dan zat kimia,” katanya.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dari ibu-ibu PKK untuk memvariasi olahan buah-buahan menjadi sebuah Candy Fruit tanpa pengawet dan lebih sehat. Sehingga dapat disukai oleh semua kalangan terutama anak-anak dan dapat dijadikan produk makanan yang menyehatkan dan alami.
Sebanyak 50 ibu-ibu PKK Desa Wonoayu menyambut dan menghadiri acara ini dengan antusias. Pelatihan ini dibuat semenarik mungkin dengan menampilkan video dari proses pembuatan hingga sampai menjadi produk Candy Fruit.
Pelatihan ini dimulai dengan pengenalan bahan-bahan serta olahan yang nantinya digunakan untuk mengolah buah Papaya dan buah Nanas menjadi Candy Fruit. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan kondusif.
“Pelatihan ini bagus ya, bisa jadi solusi kalau ada orang yang tidak suka buah. Mungkin dengan permen ini orang yang tidak suka buah jadi suka,” lanjutnya.
Kelompok 41 ini bukan hanya membuat produk Candy Fruit saja. Tetapi juga membantu untuk membuat kemasan produk dengan menambahkan desain stiker yang menarik. Kemasan produk bisa berupa plastik klip. Candy Fruit ini dijual dengan harga Rp 5.000.
Ketua KSM Unisma kelompok 41, Muhammad Zacky Abdillah Zaine menambahkan, dengan adanya inovasi Candy Fruit dari buah Papaya dan buah Nanas ini dapat meningkatkan pendapatan di Desa Wonoayu.
Mahasiswa KSM-T kelompok 41 Unisma berharap, dengan adanya inovasi produk ini dapat meningkatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bagi masyarakat Desa Wonoayu khususnya.
“Semoga warga di Desa Wonoayu dapat melanjutkan inovasi ini menjadi usaha dalam pengembangan UMKM serta ciri khas dari Desa Wonoayu. Sekaligus dapat membantu meningkatkan perekonomian desa,” tandasnya.