Jakarta, NU Online
Baru-baru ini, sosok kedua orang tua tersangka Mario Dandy Satrio, Rafael Alun Trisambodo dan Ernie Meike Torondek yang muncul dalam sebuah galawicara sebuah stasiun televisi.
Mereka tampil pada sesi wawancara itu dengan tangisan yang berisak seraya berucap permohonan maaf untuk Crystalino David Ozora yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy Satrio bersama Shane Lukas dan pelaku anak AG.
Ernie di dalam sebuah potongan video yang diunggah akun Metro TV di twitter menceritakan saat ia dari Polres Jakarta Selatan langsung menuju rumah sakit menemui keluarga dan orang tua David.
“Saya bilang, bapak, ibu, saya bisakah menjenguk ananda David. (Dijawab oleh keluarga David) ‘oh tidak bisa, tidak bisa dijenguk’. Jadi saya bilang, bapak, ibu, saya minta maaf sebagai orang tuanya Mario Dandy,” kata Ernie.
“Semoga ibu, bapak, kalau hari ini saya tidak bisa ketemu, melihat ananda David, besok saya akan kembali. Nah kata Pak Jonathan ‘kami maafkan tapi proses hukum tetap berjalan’. Iya pak baik pak,” tambah Ernie sembari terisak tangis.
Menanggapi tangisan ibu Mario tersebut, Kuasa Hukum David Mellisa Anggraini mengatakan bahwa Ernie tak layak menangis sampai terisak seperti itu. Sebab David dan keluarganya menangis karena perbuatan biadab Mario.
“Anda menangis untuk kepentingan diri dan keluarga anda. David dan keluarganya menangis karena perbuatan biadab anak anda. Tidak ada kelayakan apa pun kesedihan anda ini jika disandingkan dengan kepedihan dan kesedihan hati David dan keluarganya,” kata Mellisa dalam cuitannya di twitter, dikutip NU Online, Senin (3/4/2023).
Ia menjelaskan, David sudah tersiksa dalam perawatan di ruang ICU rumah sakit selama 42 hari, mulai dari meregang nyawa sampai berjuang untuk sembuh saat ini.
“Ratusan kali David nangis dan teriak kesakitan, meski yang keluar hanya air mata tanpa suara, ya suaranya hilang karena lubang trakeastomi di lehernya,” ucap Mellisa.
Menurut Mellisa, kondisi David jauh dari pulih sedangkan ia menyayangkan media yang sudah memberikan panggung kepada kedua orang tua Mario yang mengumbar kesedihan seolah merasa terzalimi. Mellisa kemudian menyitir sebuah pepatah ‘apa yang ditanam, itu yang dituai’.
“Mereka bicara anaknya layak dapat masa depan, sedangkan masa depan David sudah direnggut tanpa ampun,” katanya.
Mellisa juga merespons pernyataan Rafael Alun Trisambodo yang menganggap perbuatan Mario Dandy adalah masalah biasa-biasa saja, yakni sebatas persoalan kenakalan remaja. Masalah penganiayaan ini menurut Rafael Alun, tidak problematik.
Mellisa tentu saja menyayangkan pernyataan itu. Ia menyebut Rafael tidak hadir dalam rekonstruksi yang digelar Tim Penyidik Polda Metro Jaya tetapi kini muncul dengan menganggap perbuatan Mario itu bukan persoalan serius.
“Pada saat rekonstruksi tidak kelihatan batang hidungnya dan sekarang tiba-tiba bilang ini perkelahian dan penganiayaan keji yang dilakukan anaknya biasa-biasa saja. Kerdil sekali moral anda,” tegas Mellisa.
Berikut pernyataan Rafael Alun Trisambodo yang menyebut perbuatan Mario Dandy Satrio terhadap David Ozora sebagai kenakalan remaja yang biasa dilakukan.
“Kalau dia bilang problematik, sebetulnya tidak. Karena yang dilakukan itu sebetulnya adalah kenakalan-kenakalan remaja. Nah kebetulan, yang dia lakukan sekarang ini memang di luar batas, sehingga membuat masyarakat yang melihat ini memang di luar batas. Ini kali pertama yang dia lakukan. Sebelumnya hanya ya sebatas normal lah. Dia ribut-ribut bertengkar dengan teman-temannya. Itu biasa-biasa saja. Ini sebetulnya kan juga masalah biasa saja. Hanya perkelahian anak muda. Cuma kemudian dia menganiayanya mungkin karena emosi terlalu berlebihan. Power yang dia keluarkan juga di luar kendali dia sehingga mengakibatkan ananda David seperti itu.”
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.