Malang, NU Online Jatim
Dampak perang saudara di Sudan telah dirasakan oleh warganya, termasuk yang saat ini tinggal di Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi. Ia Bernama Ali Mohamad Yousif, mahasiswa asal Sudan ini sedang menempuh studi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.
Dirinya bercerita sejak dua tahun terakhir sudah tak pernah pulang ke negaranya. Terlebih saat ini, kemungkinan untuk bisa berkumpul dengan keluarga dalam waktu dekat rasanya tidak mungkin terjadi. Keluarganya melarang dia untuk pulang, demi keselamatan dirinya.
Lelaki yang akrab disapa Alix itu mengatakan, keluarganya tak mempunyai pesan khusus untuk dirinya dalam kondisi saat ini. Mereka hanya bersyukur, bahwa anaknya sekarang sedang berada di luar wilayah Sudan yang sedang mencekam.
“Tidak ada pesan langsung, tetapi mereka mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, bahwa kami berada di luar negeri dalam keadaan seperti ini. Dan keinginan mereka adalah agar kami tidak kembali ke negara tersebut saat ini, untuk menjaga keamanannya dan studi kami,” ucapnya.
Mahasiswa semester 4 Program Studi Biologi itu merasakan kesedihan yang mendalam atas apa yang terjadi saat ini. Ironisnya, tak ada lagi yang bisa mereka perbuat selain mendoakan keselamatan dan keamanan seluruh warga Sudan, utamanya keluarganya yang juga tinggal di Ibu Kota Sudan.
“Nyatanya, saya merasakan kesedihan dan ketakutan untuk negara saya, dan saya tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa untuk keamanan dan stabilitas negara saya. Ya, sebenarnya, ketakutan bagi mereka karena mereka tinggal di ibu kota yang menjadi pusat perang sekarang,” tuturnya.
Pria kelahiran 05 November 2002 itu mengaku, tak ada bayangan akan terjadi hal semacam ini di Sudan. Dia memilih untuk kuliah di Indonesia, di Jurusan Biologi UIN Malang, karena menurutnya terbilang bagus dan bukan alasan lainnya.
Alix berharap, konflik yang terjadi di Sudan bisa segera disudahi dengan damai. Dia pun berpesan kepada seluruh warga Sudan, utamanya yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Indonesia, untuk bisa saling bahu membahu, dan berdoa untuk keselamatan warga negaranya, dan keluarga mereka yang saat ini sedang berada di tengah konflik.
“Saya berharap semua saudara Sudan untuk berpegangan satu sama lain dan berdiri bahu membahu. Semoga Allah melindungi semua keluarga mereka untuk mereka,” harapnya.