Cilacap, NU Online Jateng
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Majenang, Kabupaten Cilacap pertama kalinya menggelar kegiatan halal bihalal pasca-pandemi di samping sebagai momentum silaturahim, koordinasi kelembagaan pendidikan Ma’arif juga sebagai media konsolidasi.
Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Majenang KH Musbihin Hs mengatakan, Ma’arif sebagai lembaga yang menaungi pendidikan di lingkungan NU dengan jumlah guru dan murid mencapai hingga ribuan, halal bihalal menjadi sangat penting untuk meningkatkan kebersamaan.
“Potensi yang sangat luar biasa dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa harus senantiasa menjalin kebersamaan dalam wadah organisasi yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah annahdliyah,” ujarnya.
Dirinya berharap, keharmonisan yang sudah terjalin selama ini harus bisa dipertahankan dan jika memungkinkan ditingkatkan. “Berlomba boleh berkompetisi juga boleh, akan tetapi harus dikedepankan etika,” pesannya.
Ketua LP Ma’arif NU Majenang KH Khatim Sam’ani menyampaikan rasa syukurnya bahwa halal bihalal bisa digelar kembali usai pandemi Covid-19. “Atas nama pribadi, keluarga dan Institusi LP Maarif Majenang menyampaikan permohonan samudra maaf, baik lahir maupun batin kepada seluruh jajaran pengurus MWCNU Majenang terutama kepada para kiai, masyayikh, dan kasepuhan yang mengamanahkan khidmah ini dalam menjalankan roda organisasi bidang pendidikan,” ujarnya.
Dijelaskan, kegiatan halal bihalal yang dihelat di Aula SMK Diponegoro Jalan Raya Pahonjean Majenang pada Sabtu (13/5/2023) dengan tema ‘Perkokoh Kebersamaan Dan Kepedulian Untuk Menyatukan Ghirah Menuju Pendidikan Yang Berkarakter Ahlusunnah Waljama’ah Annahdliyah’ menjadi penting dalam mengawali langkah koordinasi, konsolidasi, dan sinergitas membangun kebersamaan.
“Kepada semua temen-teman PTK, kepada semua saudara-saudaraku di unsur lembaga, maupun banom selama jalin sinergitas ada khilaf, mohon maaf yang sebesarnya,” ucapnya.
Dikatakan, dalam rangka ghirah memperkuat kema’arifaan dan memperkokoh kebersamaan perlu disadari bersama bahwa di setiap tahun akan lahir peta politik yang berbeda-beda, dan itu bersifat dinamis. “Maka kalau tidak kuat jaga jalin komunikasi, sinergitas, dan soliditas akan memungkinkan muncul ketidakharmonisan,” terangnya.
Dirinya titip pesan kepada bapak ibu guru dalam mengelola lembaga pendidikan untuk fokus terbaik pada pelayanan. Bahwa guru dan karyawan yang berkhidmah yang merupakan garda terdepan melakukan pelayanan pendidikan kepada putra putrinya.
“Terutama guru sebagai pengelola pembelajaran (learning manager), guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang haromis dan yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman,” ungkapnya.
Kepada NU Online Jateng, Selasa (16/5/2023) dijelaskan, LP Ma’arif Majenang potensinya sangat besar. Dari 300 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) lebih tersebut memiliki siswa mencapai 5 ribuan.
“Ini merupakan tantangan dalam berkhidmah, di samping amanat besar kalau tidak dijaga ikatannya akan alami pemudaran dan kalau tidak ditingkatkan perhatiannya akan alami kemunduran,” ucapnya.
Menurutnya, hubungan harmoni sangat penting dikuatkan terutama antar lembaga lain. Antar-ma’arif juga terkadang tidak harmonis. “Faktanya banyak wong NU sekolah di lembaga non NU. Maka gunakan strategi dan mari ciptakan lingkungan sekolah yang tepat, yang mengakomodir wong NU,” pungkasnya.
Kontributor: Imam Hamidi Antassalam