Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menginstruksikan kepada seluruh perukyah NU untuk dapat melakukan Rukyatul Hilal awal Dzulqa’dah 1444 H. Hal ini mengingat Syawal 1444 H telah menemui penghujungnya.
Instruksi tersebut disampaikan melalui Surat Instruksi Rukyah Syawal 1444 H dan Gerhana Matahari 1444 H nomor 028/LF-PBNU/V/2023 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Selasa (19/5/2023).
“Untuk melaksanakan rukyah awal bulan Dzulqa’dah 1444 H pada hari Sabtu Legi, 29 Syawal 1444 H / 20 Mei 2023 M,” demikian bunyi surat tersebut.
LF PBNU meminta agar hasil rukyah mohon bisa dilaporkan secara tertulis melalui Grup WhatsApp LFNU seluruh penjuru Nusantara. “Mohon juga untuk dilaporkan melalui WhatsApp Group LFNU se–Indonesia,” lanjut surat tersebut.
Sebagai informasi, hilal akhir Syawal 1444 H atau bertepatan dengan Sabtu Legi, 20 Mei 2023 M adalah antara 5 derajat 20 menit hingga 8 derajat 2 menit. Parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua. Sedangkan tinggi hilal terbesar di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Hal ini berarti hilal sudah di atas kriteria imkanurrukyah 3 derajat.
Sementara elongasi hilal hakiki hilal pada tanggal tersebut di Indonesia berkisar antara 8 derajat 51 menit hingga 10 derajat 28 menit. Elongasi terbesar terdapat di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. sedangkan elongasi terkecil terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua. Hal demikian menunjukkan bahwa elongasi hakiki pada tanggal tersebut sudah di atas kriteria imkanurrukyah sebesar 6,4 derajat.
Adapun ketinggian hilal di titik markaz Jakarta sebesar 6 derajat 30 menit 02 detik dengan elongasi 9 derajat 57 menit 02 detik dan lama hilal di atas ufuk 31 menit 48 detik. Sementara ijtima’ (konjungsi) terjadi pada Jumat Kliwon, 19 Mei 2023, pukul 22:55:21 WIB
Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.