Boyolali, NU Online Jateng
Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sekolah Menengah Atas (SMA) Pesantren Afaada Boyolali Ahmad Lutfi mengatakan, ada tiga orang tua menurut Imam Ghazali yang menjadi kunci sukses pendidikan dan kehidupan dunia dan akhirat.
“Kita memiliki tiga orang tua yang menjadi ‘jimat’. Jika kita bisa menaati tiga jenis orang tua menurut Imam Ghazali itu akan tercapai cita-cita,” katanya dalam Wisuda Purna Jenjang SMP-SMA Pesantren Afaada Boyolali, Sabtu (27/5/2023).
Disampaikan, ketiga orang tua itu pertama, orang tua yang melahirkan atau orang tua biologis. Kedua, orang tua yang menikahkan kita, dan mertua. “Ketiga, orang tua yang membimbing dan telah mengajari kita yakni seluruh ibu bapak guru yang mendidik dan menjadikan kita berpengetahuan luas,” jelasnya.
Mnurutnya, jika ingin berhasil pendidikan dan kehidupan dunia dan akhirat mesti berbuat baik dan minta ridha ketiga orang tua tersebut. “Jangan mengecewakan orang tua dan guru-guru kita,” tegasnya.
Ustadz Lutfi mengucapkan terima kasih atas kerawuhan wali santri di Afaada yang berlokasi di Dukuh Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel.
“Terima kasih atas dukungan moral kepada keluarga besar Pesantren Afaada dalam mendampingi putra putri selama 3 atau 6 tahun. Juga kepada Pemerintah Desa Tanduk dan warga atas bantuan yang menjadikan kegiatan belajar terasa ringan,” ucapnya.
Dikatakan, selama 6 tahun kiprah Afaada, pengurus sudah berusaha memaksimalkan kemampuannya. “Kalau banyak kekurangan semata kami masih proses berkembang sebagaimana usia 6 tahun Afaada. Kami minta dukungan bapak ibu wali santri agar kami semakin maksimal dalam mendidik dan mencapai hasil yang memuaskan,” harapnya.
Dirinya juga sadar masih banyak yang harus diperbaiki. Mewakili guru dan pengurus yang mendampingi putra putri bapak ibu semua, mohon maaf sebesar-besarnya.
Wakil wali santri Suharno berterima kasih kepada Yayasan Pesantren Afaada Cabang Boyolali atau Pusat di Pesantren Sunan Pandanaran, Bantul, Yogyakarta.
“Kepada bapak ibu guru dan pengurus yang telah mengajar dan mendampingi, kami ucapkan terima kasih serta mohon maaf sebesar besarnya bila ada tutur kata dan perilaku yang kurang berkenan dari anak-anak kami,” katanya.
Disampaikan, ke depan diupayakan tetap ada jalinan silaturahmi. Mohon doa restu bagi anak-anak baik yang melanjutkan di sini atau yang di luar Afaada. Dia juga mengapresiasi, walau Afaada tempatnya masih sederhana, tapi sangat bermanfaat dan semoga tambah maju. “Semoga semakin besar dan bermanfaat di masyarakat, bangsa, dan negara,” harapnya.
Wisuda yang dihadiri MWCNU Ampel, Pemerintah Desa Tanduk, Wali, dan segenap keluarga besar Afaada ditutup doa Pengasuh Pesantren Sunan Pandanaran KH Mu’tashim Billah.
Pengirim: Siswanto AR
https://jateng.nu.or.id/regional/orang-tua-kunci-sukses-pendidikan-dan-kehidupan-dunia-akhirat-ujM25