Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menggelar pelatihan dan bimbingan riset untuk kader-kader terpilih pada Sabtu hingga Ahad (27-28/5/2023) di Jakarta.
Pelatihan dan bimbingan riset ini dilakukan sebagai sarana untuk memperkuat penelitian dalam tubuh IPNU dan IPPNU. Dengan begitu, program kerja dan pelaksanaan kaderisasi dapat dilakukan berdasarkan hasil riset yang ada sehingga dapat semakin matang.
Ketua Umum PP IPPNU Wasfi Velasufah mengatakan, hal tersebut untuk menjawab tantangan yang dinilai kian maju dan berkembang yang berdasarkan sebuah data riil lapangan.
“Kader-kader yang terpilih menjadi tim riset IPNU IPPNU adalah kader pilihan dari seluruh penjuru Indonesia. IPNU IPPNU akan merumuskan kaderisasi dan program berdasarkan data data rill dilapangan, dan itu akan menjadi sebuah sejarah bagi IPNU dan IPPNU,” ucap Vela.
Sementara itu, Ketua Umum PP IPNU Agil Nuruz Zaman menambahkan pelatihan riset ini juga merupakan sebuah langkah awal dalam membentuk tim riset sekaligus tim kajian di Pimpinan Pusat IPNU maupun IPPNU.
“Ke depan harapannya agar memaksimalkan keterlibatan tim riset dalam setiap penentuan sikap dan kebijakan organisasi khususnya mengejawantahkan hasil riset dalam kebijakan dan program IPNU IPPNU,” tutup Agil.
Dalam merealisasikan program ini, IPNU IPPNU menjalin kerja sama dengan Alvara Research Center. Lembaga penelitian ini rajin melakukan studi terkait perubahan demografi dan pergeseran perilaku antargenerasi di Indonesia.
Kegiatan penelitian diikuti 20 orang peserta, komposisinya 10 orang utusan dari IPNU dan 10 orang utusan dari IPPNU. Peserta berasa dari berbagai macam daerah, dari Tasikmalaya, Bogor, Jawa Timur, Jabodetabek, Bengkulu dan Banten.
Peserta yang terpilih merupakan hasil pembukaan perekrutan yang disebar melalui pimpinan wilayah hingga Pimpinan anak Cabang. Dalam proses rekrutmen, peserta yang lolos adalah mereka yang memiliki pengetahuan dasar riset.
Cuci Umi Nurfaridah, peserta asal Tasikmalaya, mengatakan pelatihan riset ini membuka cara berpikirnya selama ini dalam melakukan penelitian dan dikaitkan dengan pelaksanaan program kerja.
“Kegiatan ini benar-benar membuka mindset kita untuk mampu memecahkan setiap masalah dengan cara riset, yang mampu mendorong sinergi dalam melaksanakan kegiatan penelitian dimana penelitian tersebut diimplementasikan dalam proker IPNU dan IPPNU kedepan”
“Saya berharap kegiatan seperti ini harus terus ada dan berlanjut agar kita semakin progres dalam menjalankan organisasi,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua LP Ma’arif PBNU Mujiburrohman mengatakan IPNU-IPPNU akan menjadi model karena baru kali ini organisasi pelajar membuat modul pelajar dan modul kaderisasi dengan basis riset.
Dalam paparannya, Mujib menjelaskan ada dua tujuan dari diselenggarakannya riset, yaitu (1) modul kaderisasi menunggu IPNU IPPNU dalam meriset kebutuhan yang dibutuhkan pelajar saat ini, khususnya nahdliyyin dan (2) program kerja IPNU IPPNU ke depan benar-benar berdasarkan kebutuhan di lapangan. ”Dan program ini akan menjadi role model bagi organisasi-organisasi pelajar di indonesia,” katanya.
Founder Alvara Research Center Hasanudin Ali menjelaskan, materi pelatihan meliputi Dasar-Dasar Riset Penelitian Sosial dan Laporan Hasil Penelitian. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta memiliki kemampuan riset di lapangan dengan jejaring yang ada.
Dikatakannya, pascapelatihan diharapkan peserta segera melakukan riset tentang problematika di lingkungan masyarakat dan sehingga bulan kedua setelah acara ini bisa mulai mengolah hasil temuan riset yang bisa digunakan untuk merumuskan kaderisasi dan program.
Kontributor: Nubzah Tsaniyah
Editor: Syakir NF
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.