Ketika Tak Banyak keluarkan Uang untuk Nyumbang

Kalau di penghujung bulan Dzulhijjah (sering disebut Bulan Besar) orang-orang merampungkan hajat mantu untuk menghindari Bulan Suro, tentu selama Bulan Suro tidak akan banyak pengeluaran uang untuk nyumbang. 

   
Kalau di Bulan Suro Islam mengenalnya dengan Bulan Muharam orang-orang tidak banyak mengeluarkan uang secara ekstra untuk nyumbang, dari segi positifnya bisa dimaknai agar keuangan yang tidak banyak dikeluarkan untuk nyumbang bisa dialokasikan unuk bersedekah dan atau menyantuni anak yatim di Hari Asyura.

Hadits nabi:

مَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً

Artinya:
Siapa orang yang mengusap kepala anak yatim (menyantuni/menyayangi) pada hari Asyura (10 Muharam), maka Allah akan angkat derajatnya sebanyak rambut anak yatim tersebut yang terusap oleh tangannya. (Tanbihul Ghafilin)

Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ketika-tak-banyak-keluarkan-uang-untuk-nyumbang-ihQzG

Author: Zant