Diriwayatkan, pada suatu hari seorang ulama sufi yang ahli ibadah didatangi oleh malaikat yang mengabarkan bahwa dirinya yang rajin beribadah itu ternyata tercatat dalam catatan buku (di lauh mahfudz) sebagai penghuni neraka.
Ketika itu, dikatakan kepada ulama sufi “mengapa engkau rajin beribadah sedangkan dalam buku catatan (di lauh mahfudz) engkau tercatat sebagai ahli neraka?”, ulama sufi itu dengan nada tenang menjawab “surga dan neraka itu bukan urusanku, tapi itu hak Allah yang akan diberikan kepada sipa saja yang dikehendaki, sedangkan kewajibanku dalam penciptaan-Nya adalah beribadah”.
Berselang beberapa lama, malaikat itu datang lagi dan mengabarkan bahwa catatan tentang dirinya telah berubah menjadi ahli surga. Mendengar kabar itu, lagi-lagi ulama sufi itu berkata “kewajibanku adalah beribadah, sedangkan surga dan neraka adalah urusan Allah”.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Az-Zariyat Ayat 56:
وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِيَعۡبُدُوۡنِ
Artinya:
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
(QS Az-Zariyat : 56)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ikhlas-dan-selalu-berharap-ridha-allah-mengubah-segalanya-FY3uB