Pekalongan, NU Online Jateng
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Simbangkulon 02, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan lewat Unit Pelayanan Jurnalistik mengadakan pelatihan Jurnalistik untuk pertama kalinya bertempat di Gedung NU Kelurahan Simbangkulon Jalan Tanjung Pramuka Simbangkulon Gang 5 pada Senin (7/8/2023).
Kepala MIS Simbangkulon Saifuddin mengatakan, kegiatan pelatihan jurnalistik sebagai upaya mengenalkan dunia pemberitaan kepada siswa sejak dini. Hal itu dilakukan menurutnya, karena di MIS Simbangkulon mengelola bulletin ‘Ar-Raudhah’.
“Anak-anak perlu dibekali dengan jurnalistik dasar agar mengenal lebih jauh dunia jurnalistik yang memang tidak diajarkan di sekolah,” ujarnya.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada NU Online Jateng yang berkenan menjadi mentor dalam pelatihan yang diikuti peserta dalam usia anak-anak. “Semoga langkah awal ini menjadikan 20 anak-anak peserta yang merupakan peserta pilihan dari 421 siswa bisa penulis dan mewartakan berbagai kegiatan di sekolah,” ucapnya.
Pemimpin Redaksi (Pimred) NU Online Jateng M Ngisom Al-Barony menyampaikan, mengelola media harus didasari oleh suka dan hobi. Pasalnya, dunia media diperlukan keterampilan khusus dalam merangkai kata maupun bahasa.
“Pelatihan jurnalistik ini merupakan pelatihan yang pertama kali bagi saya seumur hidup yang pesertanya anak-anak, karena biasanya peserta yang ikut adalah remaja sampai dewasa, bukan anak-anak,” jelasnya.
Menurutnya, pelatihan jurnalistik bagi siswa kelompok sekolah dasar merupakan langkah maju untuk memperkenalkan jurnalistik sejak usia dini. “Langkah memperkenalkan jurnalistik sejak dini adalah sangat baik,” ungkapnya.
Pembina Jurnalistik MI Salafiyah Simbang Kulon Aninditya Rizqi Aida menjelaskan, ada 2 pemateri dalam pelatihan jurnalistik siswa, keduanya merupakan dari NU Online Jateng.
“Materi pertama disampaikan oleh kontributor NU Online Jateng Khairul Anwar berisi teori pembuatan berita. Mereka dikenalkan dengan pers dan jurnalistik, cara memperoleh informasi, dan dikenalkan dasar-dasar dalam membuat sebuah berita yang baik,” terangnya.
Berbeda dengan materi yang pertama lanjutnya, materi kedua oleh Pimred NU Online Jateng M Ngisom Al-Barony lebih ke praktik membuat berita. “Peserta dibagi menjadi 4 kelompok dan diberikan pengarahan dan juga tema yang berbeda sebagai bahan membuat berita,” ungkapnya.
Dirinya berharap, pelatihan jurnalistik bagi anak-anak sebagai langkah awal memperkenalkan kepada siswa madrasah. “Harapannya nanti setelah pelatihan ini kalian bisa membuat berita dan ikut berpartisipasi dalam menyebarkan informasi baik lewat majalah dinding atau buletin Ar-Raudhah yang terbit setahun sekali,” pungkasnya.
Pengirim: Mahrus