Masih bicara kebiasaan Miskinah wanita miskin yang merasa dirinya belum pantas disebut sebagai muslimah yang baik karena ia belum mampu melaksanakan ajaran agama secara total, apalagi membanggakan amalnya.
Sadar akan keberadaannya, Yu Miskinah biasa dipanggil ingin menambal kekurangannya dengan cara mendekat dan mencintai orang-orang alim dan para wali Allah dengan harapan agar kebaikan para alim dan waliyullah itu bisa mengimbas kepada dirinya.
Memang, barang siapa yang mencintai orang-orang shaleh dengan ikhlas maka ia akan termasuk golongannya meski amalnya tidak seperti amal orang-orang shaleh yang ia cintai. Hal ini karena keterpautan rasa cinta kepada mereka akan memotifasi untuk berbuat baik. Muhammad bin Abdurrahman Al-Mubarakfuri berkata:
مَنْ أَحَبَّ قَوْمًا بِالْإِخْلَاصِ يَكُونُ مِنْ زُمْرَتِهِمْ وَإِنْ لَمْ يَعْمَلْ عَمَلَهُمْ لِثُبُوتِ التَّقَارُبِ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَرُبَّمَا تُؤَدِّي تِلْكَ الْمَحَبَّةُ إِلَى مُوَافَقَتِهِمْ
Artinya:
Jika seseorang mencintai kalangan shaleh dengan ikhlas, maka ia termasuk golongan mereka kendati amalannya tidak seperti yang dilakukan orang-orang saleh tadi, sebab keterpautan hati dengan mereka. Kiranya rasa cinta itu memotivasi agar bisa berbuat serupa.
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/cintai-orang-shaleh-niscaya-akan-memotifasimu-zofwH