Pekalongan, NU Online Jateng
Kehadiran pesantren yang mengkaji kitab-kitab klasik (kitab kuning, red) masih sangat dibutuhkan di tengah menjamurnya pesantren moderen di tengah-tengah masyarakat. Pasalnya, kajian kitab kuning menjadi ciri khas pesantren yang berhaluan ajaran ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom mengatakan kehadiran Pesantren KH Hasyim Asy’ari di Komplek pendidikan SMA Hasyim Asy’ari merupakan kebutuhan mendasar bagi para santri untuk mendalami ilmu agama.
“Pilihannya jatuh di SMA Hasyim Asy’ari karena banyak ruangan yang bisa dimanfaatkan untuk para santri tanpa harus membangun asrama baru. Tinggal ditunjuk siapa pengasuhnya dan pola pendidikan atau kurikulum pesantren sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Disampaikan, SMA Hasyim Asy’ari Kota Pekalongan merupakan lembaga pendidikan di bawah Yayasan Islam Nusantara yang merupakan Yayasan milik PCNU Kota Pekalongan. Dulu memiliki nama SMANU. Namun atas kebijakan pemerintahan Orde Baru tidak dibolehkan nama NU hingga menjadi nama SMA Hasyim Asy’ari.
“Dalam perkembangannya mengalami pasang surut, terlebih di tengah tantangan kebijakan zonasi dan kebijakan SMA Negeri gratis maka masyarakat lebih cenderung memilih SMA/SMK negeri,” ucapnya.
Menurutnya, terlepas dari itu semua Yayasan Islam Nusantara yang diketuai HM Masykur Sudja bersama pengurus yang lain menyulap sebagian gedung dengan membuka Pesantren KH Hasyim Asy’ari.
“Pesantren ini gratis pembiayaan, dengan kapasitas 50 orang khusus perempuan dan diasuh oleh Ustadzah Syafira AH,” terangnya.
Katib PCNU Kota Pekalongan KH Hasan Su’aidi berharap SDM dan sarana prasarana bisa menjadi daya tarik, apalagi pengasuhnya seorang hafidhah Al-Qur’an yang suaminya merupakan lulusan Al-Azhar Cairo Mesir.
“Sudah barang tentu kapasitas keilmuannya mumpuni baik segi penguasaan kitab juga hafalan Al-Qur’annya,” ungkapnya.
Dirinya berpesan, SMA Hasyim Asy’ari yang sudah berusia 56 tahun jangan sampai hanya menjadi lembaga pendidikan penggembira namun mampu menjadi lembaga pendidikan rujukan di wilayah Kota Pekalongan.
Ketua yayasan Islam Nusantara H Masykur Suja kepada NU Online Jateng, Senin (14/8/2023) menjelaskan, dengan adanya pesantren di lingkungan pendidikan diharapkan bisa menjadikan SMA Hasyim Asy’ari sekolah rujukan di Kota Pekalongan.
“Kami segenap pengurus yayasan dan pengelola SMA Hasyim Asy’ari ingin mengembalikan menjadi sekolah unggulan di Kota Pekalongan dengan warna Aswaja An-Nahdliyah,” pungkasnya.
Pengirim: Abdul Adhim
https://jateng.nu.or.id/regional/pcnu-pekalongan-luncurkan-pesantren-kh-hasyim-asy-ari-6FKkV