Ketika Khalifah Al-Mutawakil menjabat sebagai kepala negara, ada seorang wanita bernama Zainab yang mengaku sebagai dzuriyah Rasulullah saw padahal sejatinya ia tidak memiliki nasab yang bersambung kepada Rasulullah.
Pengakuannya sebagai dzuriyah Rasul telah menarik simpati masyarakat sehingga tidak sedikit yang memberikan penghormatan secara berlebihan lalu merelakan hartanya ketika diminta.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat mulai curiga akan kebenaran nasab yang ia sematkan di belakang namanya, wal hasil Zainab diadukan kepada Khalifah Al-Mutawakkil.
Dengan bijak, Al-Mutawakkil meminta pendapat Ali bin Muhammad bin Musa (dzuriyah rasul yang sering dipanggil dengan nama Al-Hadi) perihal pengakuan Zainab. Dengan nada menantang, Al-Hadi meminta agar Zainab dimasukkan ke dalam kandang singa dengan alasan bahwa seseorang yang pada dirinya ada aliran darah rasul tidak akan disatroni oleh binatang buas.
Mendengar tantangan itu, Zainab berkilah “mengapa bukan engkau yang masuk ke kandang singa?”. Tanpa ragu Al-Hadi masuk ke dalam kandang singa dan singa pun merunduk di sampingnya. Melihat kejadian ini, Zainab gemetar ketakutan seraya berkata bahwa sesungguhnya dirinya bukanlah keturunan Rasulullah saw.
Janganlah seseorang mengaku keturunan si A atau si B sedangkan ia tahu bahwa dirinya bukan keturunannya, atau dengan kata lain janganlah seseorang menyandarkan nasab kepada orang lain sedangkan ia tahu bahwa nasabnya tidak bersambung dengan orang itu.
Hadits nabi:
مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيْهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيْهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ
Artinya:
Barangsiapa yang mengakui ayah kepada selain ayahnya, sedangkan dia tahu bahwa dia bukan ayahnya, maka Surga diharamkan atasnya. (HR Bukhari)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/ketika-zainab-ditantang-masuk-ke-kandang-singa-l1kmf