Gus Ulil: NU Harus Mendialogkan Ulumu Syar’iyyah dan Aqliyah untuk Kemanfaatan Umat

Semarang, NU Online Jateng
Posisi ulumus syar’iyyah dan ulumul aqliyyah yang saat ini tumbuh subur di lingkungan warga Nahdlatul Ulama (NU) harus didialogkan agar dapat dikontribusikan untuk kemanfaatan umat sebesar-besarnya.

Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) KH Ulil Abshor Abdalla mengatakan, di lingkungan nahdliyin terdapat dua klaster ilmu yang didalami atau digeluti, yakni klaster ulumus syar’iyyah yang bersandar pada wahyu dan klaster ulumul aqliyyah yang bersandar pada empiris.

“Dulu di mata nahdliyyin ulumus syar’iyyah lebih dominan, akhir-akhir ini ulumul aqliyah kian menguat dan mendekati berimbang dengan ulumus syar’iyyah,” ujar Gus Ulil panggilan akrabnya.
 

Gus Ulil yang juga Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam)  PBNU mengatakan hal itu saat menyampaikan paparan sesi pertama dalam Muktamar Ilmu Pengetahuan yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng dan Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) di Fakultas Farmasi, kampus 2 Unwahas Semarang, Jumat (25/8/2023).

Menurutnya, dua klaster ilmu itu jangan sampai dihadap-hadapkan. NU harus mengkomunikasikannya sehingga menjadi sebuah kekuatan yang bermanfaat untuk umat. Namun jangan sampai forum dialog ilmuwan ini diorganisasikan.

“Karena kalau sampai diorganisasikan akan banyak kepentingan masuk, terutama kepentingan politik. Jadi biarlah dialog ilmuwan ini berjalan terus tidak usah digiring-giring untuk kegiatan dukung mendukung dalam politik,” tegasnya.

Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh menyampaikan, agenda muktamar ilmu pengetahuan seperti ini akan diprioritaskan sebagai program utama NU dan akan dijaga terus independensinya.

Muktamar ini lanjutnya, memang sengaja disiapkan untuk mengkomunikasikan ilmu-ilmu yang dipelajari, didalami, dan dikembangkan oleh nahdliyin.

“Bertemunya para ilmuwan NU dari berbagai disiplin ilmu seperti hari ini, sungguh membanggakan dan akan meningkatkan kepercayaan diri warga NU,” pungkasnya.

 

Sebagaimana diberitakan, Muktamar Ilmu Pengetahuan (MIP) sebenarnya sudah digagas PWNU Jawa Tengah sejak sebelum Muktamar NU di Lampung, namun baru terealisasi pada tahun 2023 kerja sama dengan Unwahas dan lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jateng.

Beberapa narasumber dihadirkan untuk menyampaikan ide, gagasan, dan pemikiran untuk kontribusi NU bagi bangsa dan negara RI khususnya dalam rangka menyambut 1 Abad Kemerdekaan RI tahun 2045. 

Penulis: Samsul Huda


https://jateng.nu.or.id/nasional/gus-ulil-nu-harus-mendialogkan-ulumu-syar-iyyah-dan-aqliyah-untuk-kemanfaatan-umat-mseB0

Author: Zant