Pasuruan, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Ning Widad Bariroh menyampaikan, fase kehidupan manusia tidak akan terlepas dari pembicaraan manusia lainnya, bahkan sampai nanti di liang lahat.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara bedah buku buah karya Ning Vivi Nafidzatin Nadhor yang berjudul ‘Pernikahan Semanis Madu Bukan Sepahit Empedu’ melalui kanal via YouTube Dunia Santri, Selasa (29/08/2023).
Ning Widad menyebut, tidak ada korelasi antara tingkat keselektifan dalam memilih jodoh dengan cepat lambat datangnya jodoh tersebut. Sebab menikah merupakan hak istimewanya Allah.
“Takut dibilang terlalu selektif karena khawatir akan sulit jodohnya, nggak ada korelasinya,” ujar Wakil Kepala Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan dicatat NU Online Jatim, Ahad (03/09/2023).
Istri dari Gus Muhammad Nailurrochman tersebut lantas mengajak para peserta menentukan satu dari dua opsi, menjadi seorang pemilih meskipun menurut riset mayoritas orang akan susah mendatangkan jodoh atau menyesal di akhir akibat tidak selektif dan berhati-hati saat memilih pasangan sebelum menikah.
“Silakan ditentukan mau pilih yang mana,” tawar Ning Widad.
Ning Widad menjelaskan, buku tersebut berisi beragam kasus dan fenomena dalam rumah tangga lengkap dengan solusi serta konsekuensinya. “Misalnya, bahasan seputar ridho dan campur tangan orang tua dalam pernikahan anak,” paparnya.
Sebagaimana salah satu quotes dalam buku, orangtua merasa berinvestasi besar kepada anaknya, sehingga wajar apabila melihat calon menantu seperti pakai mikroskop. Artinya, sangat lumrah jika orang tua sangat selektif dalam memilihkan pasangan untuk anaknya.
“Ibarat mikroskop, kesalahan dan kekurangan bakal calon menantu pasti akan terlihat di matanya sekecil apapun itu,” tandasnya.
https://jatim.nu.or.id/tapal-kuda/ning-widad-bariroh-ulas-fase-kehidupan-manusia-f7pty