Jakarta, NU Online Jateng
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menyelesaikan pembangunan gedung perkuliahan baru di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Peresmian gedung yang dinamai Gedung Joko Widodo itu akan diserahterimakan pada pembukaaan agenda Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU pada Senin (18/9/2023) mendatang.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pembangunan gedung perkuliahan tersebut telah dimulai sejak tahun 2022. Gedung Joko Widodo merupakan sumbangan kolektif beberapa pihak di antaranya Presiden Joko Widodo dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
“Alhamdulillah bangunan gedung sudah selesai dan akan dilakukan penyerahan secara simbolis Gedung Joko Widodo untuk UNU Yogyakarta,” ujarnya dalam konferensi pers jelang Munas Konbes NU 2023 di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).
Disampaikan, bangunan gedung perkuliahan 9 tingkat itu dibangunan sejak tahun 2022. “Setahun yang lalu kira-kira, pada awal masa bakti PBNU, telah dimulai pembangunan gedung Joko Widodo yang merupakan sumbangan dari Presiden Joko Widodo. Bukan dalam arti sumbangan pribadi, tapi beliau yang secara pribadi mengajak sejumlah pihak untuk berkontribusi membangukan gedung kampus bagi UNU Yogyakarta,” terang Gus Yahya.
Presiden Joko Widodo lanjutnya, mengajak Sri Sultan Hamengku Buwono X Gubernur DIY untuk menyumbang dengan lahan 2 atau 3 bidang lahan yang disumbangkan oleh Sri Sultan untuk kampus UNU Yogya.
“Kemudian Pak Presiden mengajak berbagai pihak yang menyumbang pembiayaan pembangunan gedung hingga selesai dan jadi seperti saat ini,” ucapnya.
Kiai yang juga Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang itu menjelaskan, gedung baru berlantai 9 UNU Yogya yang dibangun di atas bidang tanah 7.500 meter persegi itu sudah bisa dioperasikan mulai besok (Sabtu. 16 September 2023, red).
“Alhamdulillah sudah selesai, hari Sabtu sudah mulai dipergunakan gedung yang kemudian kita namai gedung Joko Widodo, 9 lantai di atas bidang tanah kira-kira sekitar 7.500 meter persegi,” ungkapnya.
Dilansir dari laman nu.or.id, UNU Yogyakarta merupakan perguruan tinggi keagamaan Islam yang berada di bawah naungan PBNU. Kampus ini diresmikan oleh Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir bersama Ketua Umum PBNU 2015-2021 KH Said Aqil Siroj, pada 10 Maret 2017.
Kampus yang berlokasi di Jalan Lowanu Nomor 47, Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini memiliki lima fakultas dengan 11 program studi.
Pertama, Fakultas Ekonomi dengan dua program studi yakni Manajemen dan Akuntansi. Kedua, Fakultas Teknologi Informasi. Di dalam fakultas ini terdapat program studi Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Elektro. Ketiga, Fakultas Industri Halal dengan tiga program studi yaitu Agribisnis, Farmasi, dan Teknologi Hasil Pertanian. Keempat, Fakultas Ilmu Pendidikan dengan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Pendidikan Bahasa Inggris. Kelima, Fakultas Dirasah Islamiyah yang memiliki satu program studi yakni Studi Islam Interdisipliner. (*)