Rutinan Mujahadah MWCNU Wanasari Brebes untuk Perkuat Harakah Batin

Brebes, NU Online Jateng
Mujahadah adalah mengosongkan hati dan diisi dengan dzikir kepada Allah Taala. Oleh karena itu mujahadah dibutuhkan ilmu cara agar sampai pada musyahadah. 

Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Brebes KH Mas Mansur Tarsudi mengatakan, kehadiran seorang guru atau mursyid dalam istilah tarekat menjadi wajib. 

“Sebab tanpa guru pembimbing dalam berdzikir bisa jadi nanti gurunya syetan,” ujarnya pada acara Mujahadah Ahad Manis di Masjid Al-Ikhlas Jagalempeni Timur, Wanasari pada Ahad (17/9/2023).

 
Disampaikan, kaifiyah yang diajarkan oleh seorang guru merupakan cara yang mutasil bersambung sanadnya. Masing-masing tarekat memiliki cara atau metode dalam berdzikir. 

“Oleh karena itu diharapkan dalam berdzikir kita memiliki guru atau pembimbing rohani agar tidak berguru kepada syetan. Melalui dzikir dengan guru maka akan sampai pada tujuan dzikir,” tegasnya.

Menurut Kiai Mansur yang juga Pengasuh Pesantren Al-Falah Salafy Jatirokeh, 
kenikmatan duniawi seperti makan, minum tidur dan lain-lain itu sama dengan yang dinikmati oleh binatang.  

Maka lanjutnya, mujahadah itulah yang membedakan antara manusia dengan hewan. Oleh karena itu kalau hidupnya tidak pernah mujahadah maka tak ubahnya dengan hewan dan binatang yang tidak memiliki kewajiban taklifi.

Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wanasari Akhmad Sururi dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Ahad (24/9/2023) menjelaskan pentingnya ritual mujahadah. 

“Berorganisasi dalam hal ini kita mengikuti NU dibutuhkan mujahadah atau olah batin. Para pendiri NU mulai Mbah Hasyim Asy’ari tidak lepas dari mujahadah ketika akan mendirikan NU,” ucapnya. 

Oleh karena itu sambungnya, pilar mujahadah dalam menggerakkan NU sangat penting sebagai upaya untuk menata hati kita dalam berkhidmat kepada NU.

“Jadi sesungguhnya ber NU tidak lepas dari mujahadah yang menjadi ruh organisasi. Tata kelola organisasi yang termaktun dalam AD ART NU dan Perkum adalah aturan yuridis formal organisasi yang harus kita patuhi,” pungkasnya.

Mujahadah Ahad manis yang dilaksanakan pada September 2023 bertepatan dengan 1 Rabiul Awal dihadiri oleh Ketua MWCNU Wanasari H Takmuri dan jajaran Tanfidziyah, pengurus ranting NU, dan badan otonomnya se-Kecamatan Wanasari. (*)


https://jateng.nu.or.id/regional/rutinan-mujahadah-mwcnu-wanasari-brebes-untuk-perkuat-harakah-batin-A1Prj

Author: Zant