Surabaya, NU Online Jatim
NU Online sebagai media resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar diskusi bertajuk Duka Palestina Duka Dunia di Lobi Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu (08/11/2023). Kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring lewat Youtube NU Online. Dalam diskusi ini diungkap bahwa banyak media Barat kerap mengaburkan fakta penjajahan Israel atas Palestina.
Direktur Utama NU Online, H Hamzah Sahal menjelaskan bahwa diskusi tentang Palestina ini digelar bertepatan dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Disebutkan, semula diskusi ini akan dijadikan pembahasan di internal redaksi sebagai pengayaan literasi tentang Palestina.
“Tetapi karena hari ini satu bulan persis krisis kemanusiaan terjadi di Gaza, sejak 7 Oktober, maka kami set ulang agar diskusi ini menjadi semacam bentuk solidaritas dari teman-teman media, NU Online dalam hal ini,” kata Hamzah dalam sambutannya sebelum diskusi dimulai dilansir NU Online.
Sebab, lanjutnya, banyak wartawan yang tercatat tewas bersama keluarganya, terutama wartawan yang bertugas di Gaza. Terakhir, ada satu wartawan bersama keluarganya tewas akibat genosida Israel pada 25 Oktober 2023.
“Banyak wartawan yang meninggal bersama keluarganya, terutama wartawan yang ngepos di Gaza. Satu wartawan dan keluarganya tewas pada bom 25 Oktober lalu,” ungkapnya.
Ia mengatakan, wartawan Palestina yang bertugas di Gaza tewas dan menjadi korban genosida Israel dalam kurun waktu sejak 7 Oktober hingga 2 November 2023. “Ini menjadi sebuah keprihatinan semua, maka pada minggu-minggu ke depan, NU Online menurunkan artikel tentang media,” tegasnya.
Amanat Sejarah NU
Diskusi tentang Palestina ini, menurut Hamzah, juga menjadi amanat sejarah NU yang selalu bersolidaritas terhadap Palestina. “Tahun 2011 atau 2012 saya menulis satu fragmen sejarah ditangkapnya KH Mahfudz Shiddiq karena membuat selebaran untuk qunut nazilah,” kata Hamzah.
Sementara tugas NU Online, katanya, menjadi penjernih. Sebab setiap kali ada konflik yang terjadi di Gaza, masyarakat Indonesia kerap saling merundung dan saling sindir.
Ketua Umum PBNU 2000-2010 KH Hasyim Muzadi, misalnya, pernah mendapat perundungan karena dinilai kurang keras dalam mengomentari konflik yang ada di Palestina. Sebab Kiai Hasyim Muzadi tak mengutuk Israel.
Hamzah berkisah, kala itu wartawan bertanya kepada Kiai Hasyim Muzadi, “kenapa tidak mengutuk Israel?” Lalu pertanyaan itu dijawab, “Israel itu sudah terkutuk, jadi ngapain saya mengutuk?”
Perundungan itu juga terjadi kembali dan menimpa Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang dianggap terlalu lunak merespons krisis kemanusiaan di Gaza yang saat ini tengah terjadi. Meski begitu, Hamzah menegaskan bahwa keberpihakan PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya sudah jelas, yaitu mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Dua hari lalu, beliau memosting di instagram potongan buah semangka lalu di pucuknya ada orang yang mengibarkan bendera Palestina. Itu saya kira penanda sangat jelas bahwa PBNU berpihak ke Palestina,” jelas Hamzah.
Sebagai informasi, diskusi Umum Duka Palestina Duka Dunia ini dipandu oleh Pemimpin Redaksi NU Online Ivan Aulia Ahsan dan menghadirkan empat narasumber.
Para narasumber itu adalah Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla, Wartawan Senior Timur Tengah Musthafa Abdel Rahman, Sekretaris Komisi Antar-Agama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Abraham Silo Wilar, dan Peneliti BRIN Irine Gayatri.
https://jatim.nu.or.id/metropolis/nu-online-gelar-diskusi-bertajuk-duka-palestina-duka-dunia-sddny