Temanggung, NU Online Jateng
Novel Raynda karya Munafatin Nabila siswa Sekolah Menengat Atas (SMA) Nur Lintang Kedu, Temanggung dinilai sudah termasuk sastra pesantren, yaitu sastra yang diambil dari kehidupan di pesantren.
Pegiat Keluarga Studi Sastra Gunung (KSS3G) Asrul Sani menjabarkan sejumlah karakterisitik sastra pesantren yang terdapat dalam novel Raynda. Novel Raynda mengajak pembaca untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah Swt.
“Pembaca jadi tahu aktivitas pesantren dan meneladani karakter sang tokoh utama. Kemudian adanya unsur pemahaman. Jadi pembaca memahami seperti ini adab-adab dalam Islam. Mencontohkan kepada pembaca tentang karakter yang baik,” ujarnya.
Hal ini mengemuka dalam diskusi dan bedah novel Raynda di SMA yang menjadi bagian dari Pesantren Karang Santri Kedu Temanggung, Selasa (21/11/2023).
Disampaikan, fungsi-fungsi sastra yang terdapat dalam novel Raynda antara lain. pertama fungsi rekreatif, pembaca bisa membayangkan bagaimana suasana pesantren. Kedua, fungsi eduktif atau pendidikan, karena terdapat aktivitas keilmuan seperti hafalan, sekolah, dan lain-lain.
“Lalu ketiga, fungsi moral, sang tokoh utama selalu berpegang teguh pada nasihat guru. Dan keempat, fungsi religius karena menceritakan aktivitas-aktivitas ibadah yang diceritakan di dalam novel,” beber Asrul Sani.
Sani mendorong penulis untuk mempertahankan karakteristik sastra pesantren sebagai karakter novel Munafatin Nabila dan karakter sastra Nur Lintang.
Kepala SMA Nur Lintang, Isnani Hidayah Rahmawati kepada NU Online Jateng, Jumat (24/11/2023) mengungkapan rasa terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah meluangkan waktunya untuk menghadiri acara bedah novel Raynda.
“Karya novel raynda menjadi kebanggaan sekolah di mana Munafatin Nabila penulis vovel yang telah berhasil menyelesaikan proses menulis hingga sampai penerbitan,” terangnya.
Bedah novel dibuka dengan penampilan dua siswa SMA Nur Lintang yang menampilkan pembacaan puisi oleh siswa kelas X-2 Nazil Ika yang membacakan puisi karya Selsa salah seorang anggota dari DKKD.
Puisi menceritakan sekilas tentang novel Raynda. Berikutnya adalah penampilan Rizka Athalia siswa kelas X-1 SMA Nur Lintang dengan puisinya yang berkisah tentang pesan ibu untuk anaknya yang ada di pesantren. Selain itu para siswi-siswi SMA Nur Lintang turut menampilkan tarian Pelajar Pancasila dan tarian Nusantara.
Sementara itu, KSS3G bekerja sama dengan SMA Nur Lintang kemudian menampilkan sebuah drama pendek yang menceritakan isi novel Raynda. Drama ini disutradarai oleh Hima dari KSS3G drama. Para pemain adalah siswa dan siswai Kelas XII. Sesi ini mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari para siswa yang hadir pada acara bedah novel ini.
Hadir Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung diwakili oleh Sekdin M Fahmi; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Temanggung Hanung, Dinas Perpustakaan Daerah Niken Lestari, Tarning Hily, dan Arif Biyi.
Penulis: Setiawan Al-Banyumasy