Terkadang kesulitan yang dialami oleh seseorang bisa terjadi bukan karena faktor eksternal semata, akan tetapi bisa juga terjadi karena sikapnya sendiri yang terlalu gegabah dalam bertindak tanpa berfikir dampak dan akibat, atau bisa juga karena kemaksiatan yang ia lakukan.
Seseorang yang sedang mengalami kesulitan, terlebih kesulitan yang disebabkan oleh kelengahan atau kemaksiatan yang ia lakukan, maka beristighfarlah memohon ampun kepada Allah SWT seraya mengakui bahwa dirinya telah berbuat dzalim, niscaya Allah akan melepaskan kesulitan itu.
Nabi Yunus As telah memberi teladan kepada kita untuk mawas diri ketika sedang dicoba (mengalami) kesulitan, hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 87 :
وَ ذَا النُّوۡنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنۡ لَّنۡ نَّـقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنۡ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنۡتَ سُبۡحٰنَكَ ۖ اِنِّىۡ كُنۡتُ مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ
Artinya:
Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Laa ilaaha illa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzaalimiin – Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim”. (QS Al-Anbiya : 87)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/sedang-sulit-hendaknya-koreksi-diri-ha0Tt