Malang, NU Online Jatim
Presiden Soekarno semasa hidup memang dikenal bisa mengayomi semua jenis golongan. Karena ia sendiri menekankan jika Indonesia berdiri dari berbagai ragam kultur, etnis dan golongan. Hal itu pula yang membuat Indonesia kuat sebagai negara kesatuan.
Kedekatan Soekarno itu salah satunya bisa dilihat saat dirinya mendatangi Muktamar Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Hal itu diceritakan oleh Sekretaris PP IPNU Pertama KH Munsif Nahrowi di kediamannya di Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (26/12/2023).
“Setahun setelah terbentuk, PP IPNU menggelar muktamar kali pertamanya. Tidak tanggung-tanggung, kegiatan itu dihadiri langsung oleh Presiden Soekarno,” ujarnya.
Mulanya, IPNU yang masih berkedudukan di Yogyakarta mengirim utusan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang berlokasi di Jakarta. Utusan tersebut bermaksud untuk menyampaikan agenda muktamar.
PBNU tidak hanya mendukung dan akan menghadiri kegiatan tersebut, tetapi juga langsung menemui Presiden Soekarno untuk meminta kehadirannya dalam muktamar pertama itu.
“Dan Alhamdulillah, Presiden Soekarno pun menyetujui untuk hadir,” katanya.
Saat muktamar IPNU pertama itu belum ada televisi, hanya ada Radio Republik Indonesia (RRI). Acara Muktamar IPNU saat itu disiarkan secara langsung di RRI.
“Orang-orang di luar NU heran, IPNU yang baru setahun berdiri sudah dihadiri Bung Karno,” kenangnya.
Pada saat itu, dirinya ditunjuk langsung sebagai ketua PC IPNU Yogyakarta dan mengantikan Sekertaris PP IPNU yang tidak aktif. “Waktu itu tujuan kita semua adalah kuliah setelah lulus ya pergi, di situlah saya diamanahi sebagai ketua sekaligus menggantikan tugas sekretaris umum,” tutupnya.