Sidoarjo, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan, Prof KH Mohammad Mukri menjelaskan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang di bawah badan hukum Nahdlatul Ulama harus menjaga kekompakan. Kompak dalam hal pengembangan dan pemberdayaan fasilitas yang dimiliki setiap PTNU untuk menggapai capaian prestasi.
“Kompak itu penting, terkadang menjadi sesuatu yang kompak akan berjalan dengan baik, seperti halnya dalam rumah tangga,” ujarnya pada saat pembukaan Simposium Tata Kelola Kelembagaan dan Integrasi Sistem Lembaga Perguruan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU), Fave Hotel Sidoarjo, Rabu (10/01/2024).
Menurutnya, sangat penting menjaga kekompakan antar PTNU untuk mengatur suasana dan ritme kebersamaan. Dengan begitu, perkembangan PTNU dapat semakin cepat dan dikenal oleh masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa tujuan didirikannya Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Indonesia adalah terselenggaranya ajaran Aswaja di level perguruan tinggi. Oleh karena itu, pengelolaannya tidak boleh jauh dari amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah.
“Adanya PTNU saat ini masih menjadi hal baru di masyarakat. Seperti halnya pohon yang tumbuh kuat dari akarnya. Jangan pernah takut akan perkembangan zaman, yakinlah PTNU kelak akan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang,” jelasnya.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Biltar tersebut menuturkan bahwa mengurusi PTNU merupakan bentuk khidmah di NU yang mungkin tidak datang dua kali dalam hidup. Oleh karena itu harus dijalankan dengan optimis dan kerja keras.
“Menjadi pimpinan di PTNU harus disyukuri, sebab menjadi bentuk pengabdian di Nahdlatul Ulama. Menjadi kenikmatan tersendiri dalam khidmah untuk kampus di perkumpulan NU. Jadi tidak perlu pesimis jika menemukan banyak masalah dan sedikitnya potensi yang ada di PTNU,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan adanya forum perkumpulan antar PTNU ini sangat penting untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi untuk saling belajar. Selain itu, forum ini menjadi momentum untuk menyelaraskan tata kelola dan statuta PTNU yang sesuai dengan AD-ART NU.
PTNU dapat maju dengan mempunyai sistem tata kelola dan peraturan yang baik serta dilaksanakan dengan baik. Seperti dengan menyempurnakan sistem informasi yang terintegrasi dan selalu diperbarui sebagai monitoring seluruh kegiatan civitas akademika. Dengan begitu, hadirnya PTNU di Indonesia dapat menjadi mewarnai pendidikan di tanah air.
“Tata kelola dan statuta PTNU harus sinkron antara satu dengan yang lain, dan harus diterapkan secara konsisten,” tandasnya.
Dalam forum tersebut dihadiri oleh 29 Rektor PTNU se Indonesia, baik Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) maupun Istitut Teknologi Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) beserta ketua Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP). Tampak hadir Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo KH Zainal Abidin, Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo Hj Ainun Jariyah, dan Ketua BPP Unusida KH Arly Fauzi.
https://jatim.nu.or.id/metropolis/prof-mukri-minta-ptnu-harus-menjaga-kekompakan-DKQFp