Tepat pada 1 Rajab 1445 H atau pada hari Jumat (12/01/2024) keluarga besar Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang menggelar peringatan Haul ke-45 al-Maghfurlah KH Bisri Syansuri.
Beberapa acara pra haul juga digelar seperti manaqib kubro, Ishari, tahlil akbar, pengajian alumni, serta acara puncaknya yakni pengajian umum yang akan dihadiri KH Said Aqil Siradj, Habib Umar al-Muthohar, Agus H Abdurrahman al-Kuatsar, dan juga pengurus NU dari segala tingkatan.
Kiai Bisri merupakan ulama Indonesia yang kontribusinya sangat besar dalam berdakwah dan mendidik umat. Kiai Bisri tidak hanya sebagai pendiri Pondok Denanyar akan tetapi beliau juga salah satu muassis jam’iyyah Nahdlatul Ulama’ yang sekarang menjadi organisasi keislaman terbesar di dunia.
Kiai Bisri selalu menggunakan pendekatan fiqih murni untuk menyelesaikan berbagai masalah. Pemikiran ini seringkali tidak selaras dengan kiai pendiri NU yang lain, seperti KH Abdul Wahab Chasbullah, ahli ushul fiqih. Kendati demikian, keduanya adalah kader hebat hasil didikan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dan ulama terpilih lainnya.
Tak heran jika Kiai Bisri menjadi salah satu didikan hebat Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Pasalnya, selama enam tahun Kiai Bisri menghabiskan waktu di Pesantren Tebuireng, Jombang hingga mendapatkan ijazah untuk mengajarkan kitab-kitab terkenal, seperti kitab fiqih Al-Zubad hingga ke kitab-kitab hadits seperti Bukhari dan Muslim.
Dalam Majalah Suara NU tahun 1347 H/1928, Kiai Bisri pernah menulis nasehat Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dalam bahasa Arab sebanyak satu halaman lebih sedikit. Nasehat tersebut lebih ditujukan pada para pembesar dan orang-orang yang memiliki kedudukan mulia (asyraf) di masyarakat. Isi nasehat tersebut adalah:
- Berpegang teguh pada kitabullah dan sunah Rasul-Nya.
- Menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, agama (Islam), serta al-Qur’an.
- Mendidik anak-anak serta mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka demi meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
- Berupaya meraih kemuliaan dan kesempurnaan hidup dengan belajar ilmu agama serta mengamalkannya.