Pekalongan, NU Online Jateng
Meski menjadi ajang menumpahkan sikap dan pilihan politik yang berbeda diharapkan agenda pemilihan umum (pemilu) 5 tahunan tidak menjadikan persatuan bangsa terbelah, tidak rukun dan kompak.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Rabithah Alawiyah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sayid Abu Bakar Alatas mengatakan, menjelang datangnya hari pelaksanaan pemilu organisasi yang dipimpinnya menyampaikan pesan agar warga Rabithah Alawiyah memperbanyak dan mempererat silaturahim dengan sesama anggota dan masyarakat.
“Kami merasakan dinamika Pemilu 14 Pebruari 2024 semakin menghangat, mari kita berdoa agar suasana ini tidak menjadikan semangat silaturahim antar-masyarakat terganggu,” kata Habib Aang panggilan akrabnya di Pekalongan, Ahad (21/1/2024)
Menurutnya, silaturahim adalah salah satu sarana untuk menghindari terjadinya salah paham dan sarana untuk membangun persaudaraan sebagaimana yang diupayakan oleh para pejuang bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan.
Perbedaan pilihan dalam pemilu lanjutnya, diharapkan akan semakin menguatkan ikatan persatuan dan kesatuan, karena itu agar pemilu benar-benar menjadi ajang pesta demokrasi suasana damai dan nyaman harus tercipta dan terpelihara mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga usainya pesta.
“Hal itu bisa terwujud kalau seluruh masyarakat bersepakat untuk jujur, adil, saling percaya dan menjauhkan diri dari perilaku hoaks dalam berdemokrasi dan bermasyarakat,” terangnya.
Rabithah Alawiyah ujarnya, optimis masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi dalam memaknai perbedaan pendapat dan pilihan dalam pemilu, beda pilihan dan pendapat yang muncul adalah bagian dari upaya menguatkan persatuan di alam demokrasi.
“Ini terwujud karena sejatinya semuanya adalah saudara yang sedang bersama-sama membangun untuk mensejahterakan bangsa melalui proses pemilu,” ucapnya.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo Semarang Nur Syamsudin menjelaskan, imbauan dari para elit agar semuanya mentaati aturan dalam pemilu dirasa perlu untuk terus digaungkan agar pemilu yang jurdil dan luber benar-benar dapat diwujudkan.
“Pemilu bukan hajatnya pemerintah, KPU, Bawaslu, dan kontestan saja, tetapi gawenya seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Kerja Sama dengan NU
Sebagai ormas keagamaan, Rabithah Alawiyah merupakan mitra strategis bagi Nahdlatul Ulama (NU). Berbagai kegiatan dan kerja sama terus dibangun untuk sosial dan peduli kemanusiaan khususnya di Kota Pekalongan.
Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom mengapresiasi atas kerja-kerja kemanusiaan antara NU dengan Rabithah Alawiyah. “Alhamdulillah, selama ini telah banyak dilakukan berbagai kegiatan antara NU dengan Rabithah Alawiyah Pekalongan,” terangnya.
Berbagai kegiatan lanjutnya, meliputi halal bihalal, pengobatan gratis, peduli warga terdampak banjir, dan lain-lain. “Ini bukti bahwa antara NU dan Rabithah bisa saling berkolaborasi,” pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda