Terkadang ada orang yang takut salah lalu bertanya kapan kalimat ‘Subhanallah’ diucapkan dan kapan kalimat ‘Masyaallah’ diucapkan. Pada konteks apa musti harus mengucapkan kalimat ‘Subhanallah’ dan pada konteks apa musti harus mengucapkan kalimat ‘Masyaallah’.
Kata subhanallah adalah kalimat tasbih yang artinya Maha Suci Allah. Kalimat ini biasanya dilafalkan sebagai wiridan seusai shalat fardlu, namun tidak jarang kalimat ini sering terucap dan terdengar di tengah-tengah pergaulan hidup bermasyarakat. Lalu pada konteks apa kalimat ini diucapkan?, jawabnya adalah ketika seseorang melihat atau mendengar sesuatu keburukan atau hal yang tidak baik.
Sedangkan kata masyaallah yang artinya sesuatu yang adanya karena dikehendaki oleh Allah ini diucapkan ketika seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan dan mengakui bahwa semua yang menakjubkan itu ada semata-mata karena kehendak Allah SWT, misalnya ketika seseorang memasuki kebunnya dan melihat tumbuh-tumbuhan yang menghijau serta aneka buah segar, lalu mengapa tidak nengucap masyaallah?.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 39:
وَلَوۡلَاۤ اِذۡ دَخَلۡتَ جَنَّتَكَ قُلۡتَ مَا شَآءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚ
Artinya:
Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan ‘Masyaallah, la quwwata illa billah’ (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah. (QS Al-Kahfi : 39)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
https://jateng.nu.or.id/taushiyah/pengucapan-masyaallah-hendaknya-diucapkan-saat-yang-tepat-uoEaq