Solo, NU Online Jateng
Puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surakarta menggelar pengajian akbar dengan menghadirkan dai muda asal Blitar Jawa Timur KH Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam berlangsung di Benteng Vastenburg, Selasa (6/2/2024) malam.
Peringatan Harlah NU oleh PCNU Kota Surakarta dimulai sejak pukul 16.00 diawali dengan prosesi pelantikan pengurus baru PC IPNU, PC IPPNU, dan PC Fatayat NU Kota Surakarta hingga menjelang maghrib.
Ketua PCNU Surakarta H Masyhuri mengajak seluruh muda mudi NU Kota Surakarta untuk bergabung bersama IPNU-IPPNU. Menurutnya, hadirnya kader-kader muda NU dalam rangka memperkuat akidah keagamaan yang wasatiyah dan moderat sejak dini untuk menghadapi perkembangan zaman.
“Adik-adik mari bergabung bersama IPN-IPPNU untuk pencegahan dini tumbuhnya paham intoleran, sebagai embrio daripada paham ekstrem dan radikalisme. Kalian di sana juga akan belajar banyak banyak tentang akidah aswaja, organisasi, berdiskusi, public speaking dan lain-lain,” ujar jelasnya usai melantik.
Pada malam harinya, Warga NU Solo Raya dari Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Sragen, Klaten, Wonogiri, dan bahkan Magelang terlihat mulai memadati tempat acara sejak maghrib.
Puncak kepadatan di dalam benteng dengan kapasitas sekitar 25 ribu orang itu terjadi saat Majelis Hadrah Sabilu Taubah asuhan Gus Iqdam mulai mengumandangkan lantunan shalawat sesaat setelah waktu Isya’. Jamaah yang berada di luar tembok Benteng tak kalah antusias menikmati lantunan shalawat walau tidak bisa masuk ke dalam venue utama karena sudah sangat penuh.
Kedatangan Gus Iqdam bersama rombongan yang tiba di lokasi sekitar pukul 21.00 wib seketika membuat suasana semakin pecah. Jamaah yang semula duduk lantas berdiri untuk dapat melihat ulama muda idola mereka itu dengan lebih jelas sambil meneriakkan namanya.
Dalam ceramahnya Gus iqdam menekankan pentingnya untuk ikut dalam barisan kiai yang tergabung dalam organisasi NU. Menurutnya NU yang didirikan oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari dan para masayikh lainnya telah membawa kemaslahatan terhadap umat dan negara sejak didirikannya 101 tahun yang lalu.
“NU menjadi wadah dakwah ahlussunnah wal jamaah yang selalu melestarikan budaya dan tradisi Nusantara sekaligus menjaga ukhuwah wathaniyah (kebangsaan). Seperti makanan, walau biasa tapi jika berada di tempat yang baik, bersih, dan higienis, maka makanan tersebut akan ikut bernilai tinggi dan terjamin kandungannya,” jelasnya.
Begitu pula lanjutnya, kita warga NU jika selalu berusaha selalu mendekat dengan para kiai, yakinlah bahwa kebaikan dan berkah akan ikut datang kepada kita.
Secara khusus Gus Iqdam berpesan agar dalam suasana pilpres yang akan berlangsung pekan depan, warga NU Soloraya agar senantiasa menjaga kedamaian. Selalu khusnudzon dengan pernyataan-pernyataan para kiai dan menjaga hati.
“Jangan sampai perbedaan pilihan pada pilpres yang hanya 5 tahun sekali ini merusak ukhuwah yang sudah terbangun di antara anak bangsa. Apalagi karenanya lalu kita berpikiran buruk kepada para ulama dan Kiai,” tegasnya.
Pengajian Akbar bersama Gus Iqdam berlangsung hingga lewat tengah malam dengan ditutup doa Rais PCNU Kota Surakarta KH Sofwan Fauzi.
Pengirim: Dadie W Prasetyoadi