Pemkab Kudus Kembangkan Intelektualisme Pesantren di Eropa 

Kudus, NU Online Jateng
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menjalin kerja sama dengan Minhaj Welfare Foundation Inggris mengembangkan nilai-nilai keislaman, moderasi, dan intelektualisme kiai dan pesantren ke kawasan  Eropa.

Pj Bupati Kudus HM Hasan Chabibie mengatakan, Kudus memiliki sumberdaya nilai-nilai keislaman, moderasi, dan intelektualisme yang melimpah. Warisan intelektual dan kebudayaan dari Sunan Kudus dan Sunan Muria adalah salah satu cermin toleransi kebudayaan serta moderasi beragama yang sudah ratusan tahun.

“Kudus ini potensinya sangat besar, kita punya sumber daya yang melimpah. Kita punya warisan intelektual dan kebudayaan dari Sunan Kudus dan Sunan Muria yang luar biasa, toleransi kebudayaan dan moderasi beragama yang sudah ratusan tahun,” kata Habibie di Kudus, Jumat (16/2/2024).

Selain itu, Kudus juga punya sistem pendidikan pesantren yang kuat, pendidikan vokasi yang berkualitas, dan  ekosistem industri yang kondusif yang terus bertumbuh. 

“Karena itulah, Pemkab Kudus menginisiasi kerja sama strategis English for Ulama dengan  menggandeng Minhaj Welfare Foundation, organisasi bantuan dan kesejahteraan internasional non-pemerintah di negara Inggris,” terangnya.
 

Disampaikan, sebelum kerja sama direalisasikan, dilangsungkan pertemuan awal antara Bupati Kudus dengan delegasi dari komunitas muslim di Inggris, Minhaj Welfare Foundation, pada Rabu (14/2/2024) di Kantor Bupati Kudus.

Pemkab Kudus dan Minhaj Welfare Foundation ujarnya, bersepakat untuk menginisiasi beberapa program strategis. Di antaranya, pengiriman dai dari Kudus ke Inggris, memperkuat jaringan riset akademik dan think-tank, serta inisiasi sister city dengan pemerintah kota di Inggris Raya.

“Jadi, di Kudus ini banyak ulama, gus-gus pesantren, serta akademisi yang potensi besar. Kami ingin nilai-nilai keislaman, moderasi, dan intelektualisme dari Kudus ini bisa berdampak di Inggris dan Eropa,” ucapnya. 

Kebetulan lanjutnya, Minhaj Welfare sudah bekerja sama dengan beberapa pihak di Indonesia, baik British Embassy, KBRI London, NU, dan beberapa pemerintah provinsi di Indonesia. Pihaknya ingin mendorong Pemkab Kudus bisa terlibat dalam program strategis bertaraf internasional ini.

Dikatakan ajaran moderasi beragama dan komunikasi lintas agama yang sudah digaungkan Sunan Kudus 5 abad yang lampau akan menjadi pelajaran penting bagi dunia. 

“Kami yakin potensi besar Kudus, tinggal perlu keberanian, visi, dan political will untuk membawa keunggulan ini di kancah dunia. Saya ingin kader-kader terbaik dari Kudus, bisa berkontribusi di level internasional,” tuturnya.

Selain itu, Pemkab Kudus juga menjajaki potensi kerja sama dengan pemerintah kota di Inggris, untuk Sister City, kerja samanya jangka panjang dan berkelanjutan. Misalnya, dengan pemerintah Kota London, Liverpool, Birmingham, atau kota-kota lain yang bisa saling memberikan kontribusi.

” Kami ingin belajar tentang sistem pendidikan vokasi, tata kota, transportasi publik, serta green energy dan penanganan climate change. Sementara, kami bisa mendeliver terkait harmoni budaya, toleransi antar umat beragama,” ungkapnya.

Dalam pertemuan itu , hadir Direktur Operasional Minhaj Welfare di Inggris Adnan Sohail, Director Finance Muhammad Imran Qureshi, serta Managing Director Minhaj Welfare Faisal Hussain. Sedang Pj bupati Kudus dimpingi Ibu Aini Hafidz, Pj Sekda Kudus Revlianto Subekti dan Stafsus Bidang Inovasi, Strategi dan Komunikasi Munawir Aziz. 

Managing Director Minhaj Welfare Faisal Hussain menjelaskan, pihaknya menyambut baik inisiasi kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kudus. “Minhaj Welfare Foundation punya jejaring global dan sudah beberapa tahun terakhir menjalin kerjasama dengan beberapa pihak di Indonesia,” pungkasnya.

Penulis: Samsul Huda


https://jateng.nu.or.id/nasional/pemkab-kudus-kembangkan-intelektualisme-pesantren-di-eropa-dBvSi

Author: Zant