Boyolali, NU Online Jateng
Madrasah Diniyah (Madin) Tahfidzul Qur’an Suruhan, Karangjati, Wonosegoro, Boyolali menyelenggarakan ziarah ke makam pendiri Pesantren Raudlatut Thalibin Susukan, Kabupaten Semarang, KH Danusyiri, Ahad (18/2/2024).
Kepala Madin Tahfidzul Qur’an Sholikin mengatakan, ziarah makam guru, kiai, dan ulama menjadi agenda rutin siswa untuk pengingat keteladanan perjuangan mereka dalam berkhidmah kepada agama dan warga.
“Pesantren Raudlatut Thalibin adalah tempat menimba ilmu saya dan beberapa ustadz madin lain. Karenanya santri madin kami ajak ziarah untuk mengenang, mendoakan, dan semoga mendapat inspirasi serta keberkahannya,” kata Ustadz Sholihin.
Disampaikan, yang mengikuti ziarah 87 peserta terdiri dari santri, wali santri, dan ustadz. Selain makam KH Danusyiri juga ke makam Kiai Umar atau Kiai Imam Puro Susukan.
“Kiai Imam Puro adalah ayah dari Simbah Siradj Solo. Kiai Siradj masyhur sebagai ulama yang shalih dan memiliki banyak karamah. Kiai Imam Puro bergaris keturunan Syeikh Hasan Munadi yang dimakamkan di Desa Nyatnyono, Ungaran, Kabupaten Semarang,” ungkapnya.
Ketua panitia ziarah Luthfi Hakim menyampaikan terima kasih banyak atas kerja sama dari wali santri dan ustadz atas terselenggaranya agenda rutin ziarah ditambah wisata bermain untuk santri di bulan Sya’ban.
“Dengan ziarah serta mendengar cerita perjuangan kiai dan ulama semoga menambah semangat masuk pesantren atau mencari ilmu yang akhirnya menjadi anak shalih-shalihah,” ujar Luthfi yang juga pernah belajar di Pesantren Raudlatut Thalibin kepada NU Online Jateng, Rabu (21/2/2024).
Salah satu santri Madin Tahfidzul Quran Faris mengaku senang dengan diadakannya ziarah dan wisata bermain renang. “Saya senang bisa ziarah dan bermain renang,” katanya di sela renang di ekowisata berbasis edukasi Tlatar Boyolali.
Kontributor: Siswanto AR