Pemalang, NU Online Jateng
Pesantren Ma’had Nihadlul Qulub (Maniqu) Moga, Pemalang menggelar pasaran milenial, yaitu pengajian Ramadhan dengan tema-tema kontemporer seperti ‘Digital Marketing’ yang berjudul ‘Pasaran Ramadhan 2024: Pelatihan Kreasi Konten Video Drama Pendek untuk Dakwah Digital dan Promosi Produk.’
Pengasuh Pondok Pesantren Maniqu Moga Kiai Ali Sobirin mengatakan, pelatihan digital marketing bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam berdakwah dan menumbuhkan pendapatan di era media sosial melalui proses kreasi konten dan pengelolaan media sosial.
“Selama pelatihan yakni 19 Maret-2 April 2024 para santri fokus pada empat aspek utama, yaitu spiritual, pembangunan mindset, pengembangan keterampilan, dan disiplin diri,” ujarnya.
Disampaikan, pada aspek spiritual, mereka akan melakukan kegiatan seperti shalat tahajud, membaca Surat Waqiah, ta’lim shubuh, dan shalat dluha. Pada aspek pembangunan mindset, mereka akan mengikuti ta’lim setelah shalat tarawih untuk memupuk semangat belajar dan kemajuan diri.
“Pada aspek pengembangan keterampilan, para santri akan dilatih dalam desain grafis, videografi, kreasi konten, serta strategi pemasaran di Meta Ads dan TikTok Ads,” ucapnya.
Pada aspek disiplin lanjutnya, para santri dilatih untuk mandiri dalam mengatur waktu belajar, istirahat, dan melaksanakan piket dapur serta tugas-tugas di masjid.
“Alhamdulillah, pelatihan ini sudah berlangsung selama seminggu dan para santri masih penuh semangat. Kami berharap mereka dapat memanfaatkan media sosial untuk kepentingan dakwah sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan kemandirian finansial melalui aktivitas pemasaran digital,” terangnya.
Peserta pelatihan ini terbatas hanya untuk 20 santri yang terdiri dari para anak-anak yang putus sekolah, yatim-dhuafa, santri tahfidh, dan beberapa murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dari beberapa kabupaten di Jawa Tengah seperti Karanganyar, Wonogiri, Jepara, Boyolali, Brebes, Tegal, dan Pemalang.
“Pelatihan ini diselenggarakan secara gratis sebagai bagian dari gerakan ‘free-education’ untuk memberdayakan santri melek digital. Pesantren juga menyediakan makan sahur, takjil, dan buka puasa,” ungkap Sobirin.
Juru masak dapur pesantren Sholeh kepada NU Online Jateng, Selasa (26/3/2024) menjelaskan, meskipun biaya pelatihan ini gratis, kebutuhan konsumsi akan dipenuhi secara maksimal, walaupun makanannya tidak mewah.
“Walaupun tidak mewah dan sekadarnya, namun Insyaallah para santri kenyang dan sehat, karena makanan ala kampung,” pungkasnya.
Pengirim: Ahmad Solkan