Trenggalek, NU Online Jatim
Literasi Digital Seri 5 kali ini bertempat di Gedung PCNU Trenggalek dengan tema Keteladanan Dai Zillennials Menuju Efektifitas Dakwah di Era Digital-Post Truth. Program literasi digital ini merupakan kerja sama PBNU dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Anggota Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Ahmad Rosyidin Mawardi melalui daring menjelaskan bahwa dunia maya harus diisi dengan konten-konten positif, khususnya terkait Ahlussunnah wal Jamaah. Sehingga banyak tokoh-tokoh, generasi millennial dan gen Z yang viral dan dapat diikuti.
“Media sosial perlu dimanfaatkan dengan semasif mungkin. Mengingat saat ini orang gampang percaya pada kebohongan yang diberitakan oleh banyak orang daripada kebenaran,” ujar KH Ahmad Rosyidin Mawardi, Selasa (26/03/2024).
Menurutnya santri harus bisa membantu publik yang kebingungan dengan opini-opini yang diciptakan oleh konten dunia digital. Keviralan suatu konten sangat efektif untuk menyampaikan suatu pesan yang dianggap benar, padahal belum tentu.
“Alhasil semakin banyak orang yang berlomba menjadi viral untuk memanipulasi hal tersebut,” paparnya.
Ia meminta santri harus menempa diri untuk semakin bersemangat memberikan konten positif, sebagai perlawanan konten yang tidak baik.
“Jangan ingin menjadi contoh siapapun, beramalah yang terbaik, jika ada orang yang meniru, itu adalah keberkahan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua LDNU Trenggalek, Kiai Ali Asmungi banyak mengulas cara yang dapat digunakan untuk berdakwah. Menurutnya yang paling mengena adalah dakwah bil hikmah.
“Dakwah harus totalitas, sebagaimana seharusnya menyesuaikan generasi dengan segala dinamikanya,” kata Kiai Asmungi.
Dirinya mengingatkan jangan sampai putus menimba ilmu. Ilmu harus dibarengi dengan riyadlah sebagai upaya menjernihkan ilmu supaya kelak bermanfaat.
“Tirakat atau riyadlah sebagai usaha untuk memurnikan kebarokahan ilmu,” terangnya.
https://jatim.nu.or.id/matraman/literasi-digital-di-trenggalek-minta-santri-warnai-dunia-maya-P3j2S