Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim melalui Media Center PWNU Jatim menggelar gathering media di ruang pertemuan Kantor PWNU Jatim lantai 2, Selasa (02/04/2024). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi PWNU Jatim dengan sejumlah awak media.
Pj Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz, melalui Gus Yusuf Adnan menyampaikan, bahwa saat ini PWNU Jatim fokus melakukan konsolidasi internal organisasi. Selain itu, PWNU Jatim juga membangun komunikasi yang lebih baik dengan kalangan eksternal.
“Yang jelas seperti Kiai Kikin sampaikan di media selama ini, bahwa saat ini beliau sedang fokus konsolidasi internal dan juga membangun komunikasi yang lebih baik lagi pada pihak eksternal,” ujarnya mewakili Gus Kikin, sapaan akrab KH Abdul Hakim Mahfudz.
Ia mengatakan, konsolidasi tersebut penting dilakukan terutama dalam menangani sejumlah persoalan yang terjadi di masyarakat luas. Apalagi Nahdlatul Ulama bukan hanya sekadar organisasi sosial keagamaan biasa, tetapi lebih kepada khadimul ummah atau pelayan umat.
“Artinya banyak sekali kepentingan dan besar sekali amanah yang diemban di PWNU Jatim ini. Karena banyak sekali persoalan di masyarakat yang dituntut untuk diselesaikan,” ucapnya.
Untuk itu, dirinya mengharapkan peran media agar lebih maksimal, terutama dalam mengedukasi warga di akar rumput berkaitan dengan keputusan ataupun kebijakan organisasi.
Selain itu, ia menyampaikan permintaan maaf karena Pj Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz berhalangan hadir dalam acara tersebut. Hal tersebut karena secara mendadak ada rapat internal.
“Kami mengucapkan minta maaf yang sebesar-besarnya karena kiai sedang ada rapat internal, sehingga saya yang diutus menyampaikan beberapa poin mengenai pemberitaan terkait PWNU Jatim,” ungkapnya.
Sementara itu, Media Center PWNU Jatim Haikal A Zamzamy mengatakan bahwa Gathering Media dilaksanakan untuk memperkuat sinergi antara PWNU Jatim dengan awak media, khususnya media nasional di Jawa Timur.
Menurutnya, spirit tersebut penting digelorakan untuk menyebarkan narasi-narasi positif yang berkaitan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). “Hal ini tidak bisa dicapai tanpa adanya sinergi antara media dan PWNU Jatim sendiri sebagai salah satu ormas keagamaan terbesar,” katanya.
Pihaknya menyebutkan, nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah tersebut tidak hanya sebatas pada aspek ideologi, tetapi juga dalam hal kehidupan keseharian. Di antaranya ialah mengedepankan budaya tabayyun atau klarifikasi terkait hal-hal yang belum banyak diketahui.
“Jadi, nilai Aswaja tidak hanya pada aspek ideologis, tapi juga bisa menyasar pada laku keseharian dalam kehidupan masyarakat,” pungkasnya.
