Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom meminta secara khusus ketika turun panggung usai memberi sambutan pada pelepasan siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah (MTs) Salafiyah Hidayatul Athfal di Gedung Juned, Senin (20/5/2024) agar diiringi dengan gending ‘Kebo Giro’.
“Saya rekues khusus kepada karawitan untuk menabuh gamelan dengan gending kebo giro yang biasa dipakai saat temu pengantin, karena saya suka musik ini,” kata Kiai Muhtarom saat mengawali sambutan.
Menurutnya, musik gamelan yang ditampilkan oleh siswa siswi MTs Hifal dengan nama ‘Sanggar Karawitan Wanantaka’ menjadikan suasana pelepasan siswa terasa sangat istimewa, apalagi ini ditabuh oleh anak-anak yang punya talenta bagus meski diakui belum sempurna.
“Ini sangat luar biasa, nuansanya sangat berbeda dengan model pelepasan oleh lembaga pendidikan lain di bawah naungan NU. Untuk menjadi sempurna butuh latihan yang intens meski hanya punya waktu 3 tahun di sela-sela belajar. Tapi menurut saya MTs Hifal menjadi istimewa dengan berbagai penampilan yang ada,” ujarnya.
Dirinya berpesan kepada siswa yang telah selesai pendidikan di tingkat pertama juga kepada orang tua siswa untuk tidak berhenti menempuh ilmu. Karena masa depan Indonesia ada di tangan generasi penerus yang saat ini masih belajar di tingkat SLTP.
“MTs Hifal telah berusaha sekuat tenaga agar generasi penerus tidak kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu harus kita syukuri, dorong, dan dukung supaya apa yang telah dilakukan MTs Hifal ini bisa juga dilakukan oleh madrasah yang lain, agar generasi anak-anak kita bisa lebih baik dibandingkan saat ini sebagaimana yang kita saksikan adalah generasi yang sangat rapuh,” tegasnya.
Grup sanggar wanantaka MTS Hifal Kota Pekalongan (Foto: M Ngisom Al-Barony)
Kepala MTs Hifal Muhammad Jawad kepada NU Online Jateng menjelaskan, penampilan karawitan dari ‘Sanggar Wanantaka’ sebagai pengisi musik acara telah melakukan tugasnya dengan baik. Dikatakan, wanantaka adalah tempat kelahiran Kiai Mojo salah satu panglima Pangeran Diponegoro.
“Kerja keras seluruh tim panitia saya sampaikan apresiasi khususnya atas penampilan anak-anak yang sangat luar biasa. Teruslah berlatih agar semakin baik ke depannya,” ungkapnya.
Muhammad Jawad yang juga Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan menyampaikan, dalam acara tasyakuran dan penyerahan murid ada 235 anak yang dikembalikan ke wali murid karena telah selesai proses belajarnya.
“Tentu dalam proses belajar mengajar tidak luput dari khilaf dan kekurangan, oleh karena itu kami mewakili seluruh guru dan tenaga kependidikan meminta maaf yang sebesar-besarnya. Semoga bisa menjadi kader-kader yang hebat di masa mendatang,” pungkasnya.
Penulis: M Ngisom Al-Barony