Pasuruan, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Pasuruan menggelar kajian sore bertajuk ‘Keutamaan Beribadah di Bulan Dzulhijjah‘ yang dipusatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Pasuruan, Jum’at (07/06/2024).
Ketua PC LDNU Kota Pasuruan, Ahmad Muhaimin mengatakan, bulan Dzulhijjah termasuk di antara empat bulan yang dimuliakan Allah SWT (asyhurul hurum). Dalam melakukan amal ibadah pada bulan Dzulhijjah tentu akan mendapatkan pahala yang sangat istimewa, di antaranya puasa.
“Meskipun kalian berada di lapas jangan sampai melewatkan puasa 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah karena terdapat fadhilah yang besar di dalamnya,” ujarnya.
Ia menyebut, hukum berpuasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah sunnah, mulai dari tanggal 1 sampai 9. Kesunahan ini berlaku untuk umum, baik bagi orang yang sedang menunaikan ibadah haji maupun tidak. Sebagian ulama mengatakan 9 Dzulhijjah (puasa Arafah) hanya disunahkan bagi yang tidak menunaikan ibadah haji.
“Jadi jangan ragu-ragu untuk berpuasa di bulan Dzulhijjah dan diusahakan memperbanyak amal ibadah,” ungkapnya.
Selain itu, pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah terdapat hari Arafah yang secara khusus disunahkan berpuasa. Puasa sunnah Arafah bertepatan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Dalam hadits disebutkan, puasa Arafah dapat melebur dosa setahun yang sudah berlalu dan yang akan datang.
“Puasa pada hari Arafah bisa menghapus (dosa) setahun yaitu setahun sebelumnya dan sesudahnya,” jelasnya.
Maka dari itu, mari bersama-sama memanfaatkan waktu untuk beribadah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini tidak lain karena begitu agung, mulia, dan penuh manfaatnya hari-hari tersebut.
“Semuanya tidak diragukan kemuliaan dan keagungannya. Umat Islam sepakat bahwa hari-hari tersebut merupakan hari yang sangat dimuliakan oleh Allah Ta’ala,” tutupnya.