Ketua LTNNU Jatim: Cak Ipul Tak Hanya Rapat, Tidur Pun di Meja Redaksi

Sumenep, NU Online Jatim

Ketua Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur, Gus H Ahmad Najib AR, menyebut almarhum Syaifullah Ibnu Nawawi merupakan sosok sederhana dan tak memikirkan apapun dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama (NU).

 

Menurut Gus Najib, kesederhanaan Cak Ipul, sapaan lekat Syaifullah Ibnu Nawawi, seringkali ditunjukkannya dalam beberapa hal. Salah satunya ialah tidak hanya rapat di meja redaksi, melainkan tidurnya pun di tempat yang sama.

 

“Bukan hanya rapatnya di atas meja redaksi, tapi tidurnya pun di atas meja redaksi. Hal itu menunjukkan kesederhanaannya yang sangat luar biasa,” ujarnya saat doa dan tahlil virtual untuk almarhum Syaifullah Ibnu Nawawi yang dipimpin Gus H Ahmad Najib AR dari Makkah, Selasa (11/06/2024) malam.

 

Disebutkan, sosok Cak Ipul merupakan tipikal orang yang sungguh-sungguh dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama. Gus Najib mengaku kerap menjumpai Cak Ipul pulang malam dari PWNU Jatim ke rumahnya di Sumobito, Jombang. Tetapi, pagi harinya ia sudah kembali berada di PWNU Jatim.

 

Padahal, lanjut Gus Najib, semua itu dilakukan dengan mengendarai angkutan umum seperti bus. Bahkan, hal demikian tidak hanya dilakukan sekali dua kali, namun terus menerus bila ada keperluan penting, tanpa mempedulikan kesehatan dan finansial.

 

“Dari sisi khidmatnya sebagai khodim NU luar biasa. Beliau tidak kenal waktu. Pulang malam hari, pagi sudah datang lagi ke PWNU. Padahal itu semua dilakukan dengan naik bis. Itu tidak dilakukan sekali dua kali tapi terus menerus,” ucapnya.

 

Ia mengatakan, dalam kesehariannya Cak Ipul merupakan sosok yang santun, kalem, tidak meledak-ledak dan suka mengalah dalam sejumlah hal. Mulai sejak menjabat Wakil Ketua LTNNU Jatim hingga menjadi Dewan Pakar LTNNU Jatim, sikapnya tak pernah berubah.

 

“Cak Ipul tidak pandang bulu dalam bergaul. Dengan siapapun ia tetap ramah meskipun dengan juniornya sekalipun. Di lantai satu, dua atau berapapun, beliau sangat menghargai orang lain dan termasuk junior-junior mereka juga hormati. Beliau banyak memberi spirit motivasi dan juga candaan-candaan ringan namun bermakna besar,” terangnya.

 

Dirinya meyakini, sebetulnya Cak Ipul telah lama mengidap penyakit namun tak pernah ditampakkan. Menurutnya, yang ia ketahui dari dokter telah stadium atas. Artinya prosesnya sudah lama dan sengaja disembunyikan. Ia memilih menghabiskan sisa-sisa hidupnya dengan tetap berkhidmat di Nahdlatul Ulama meskipun dalam kondisi sakit.

 

Gus Najib pun menggambarkan sosok Cak Ipul sebagaimana dalam surat Al-Hasyr ayat 9:

 

وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ 

 

“Insyaallah, beliau sosok yang terkandung dalam ayat tersebut. Mengalah dan mengutamakan orang lain sekalipun dalam dirinya ada kesusahan dan kesulitan yang berat. Itu terbukti dari rasa sakit yang beliau pendam saat ini akhirnya baru diketahui di akhir-akhir hayatnya,” pungkasnya.

 

Sebagai informasi, Cak Ipul merupakan Pemimpin Redaksi (kini Kabiro) NU Online Jatim sekaligus Redaktur Senior Majalah AULA. Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Kota Surabaya, Senin (10/06/2024) sekira pukul 09.30 WIB.


https://jatim.nu.or.id/madura/ketua-ltnnu-jatim-cak-ipul-tak-hanya-rapat-tidur-pun-di-meja-redaksi-jxr5G

Author: Zant