Sumenep, NU Online Jatim
Kelompok musik La Ngetnik merilis album perdana bertajuk LAWH “Fashal 1”. Istilah ini meminjam dari kitab klasik berarti Bagian Pertama atau Vol. 1. Album musik ini terdiri dari 12 lagu dengan penggabungan lintas genre yang variative, namun tetap konsisten mengelaborasi pola dentum lokal (etnik) yang dimanifestasikan dengan dentum elektronik kontemporer.
“Lagu-lagu tersebut menceritakan berbagai peristiwa dan kisah-kisah baik soal keluarga, kontemplasi asmara, psikologi, isu sosial hingga spiritual,” demikian keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Jumat (21/06/2024).
Disebutkan, track pertama dibuka dengan Pengantar Bunyi sebagai Mukaddimah, lalu Ritus Cermin semesta sebuah lagu bernuansa Rock-Mediteranian menarasikan bahwa harapan dan doa harus terus dijaga nyalanya. Disusul Mausimul Hubb (Musim bercinta) dengan warna Arabian Funk.
Kemudian Sanasren diambil dari puisi Alfaizin dengan judul yang sama memainkan gendang dangdut beriring akordeon serta beberapa jenis perkusi. Di track ke-5 ada Barqun yang bermakana kilatan cahaya bercerita tentang perjalanan spiritual Sang Rasul yang dikenal dengan istilah Isra’-mi’raj.
“Lalu di track berikutnya kita disuguhkan Pada Gemawan yang menjadi eksperimentasi La- Ngetnik dalam Menggabungkan unsur warna Borneo dengan gaya ritme musik semi keroncong,” tulisnya.
Di lagu ke-7 ada Kisah-kisah yang menarasikan ragam cerita manusia dengan segala profesi serta tujuan hidupnya. Berlanjut di track berikutnya ada Bestari sebuah kontemplasi asmara tentang seseorang yang pernah berdiam dalam hati namun kini telah pergi dan hikayatnya berubah menjadi syair dan lagu-lagu.
Disusul lagu berjudul Serdadu Ibu, sebuah persembahan pada wakil Tuhan di bumi bernama Ibu. Track ke-10 dengan lagu berjudul Mistik Yang Asyik terkemas dengan Rock Vintage berbalut synthesizer menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa Madura. Berikutnya Jawaban Adalah Cahaya juga menjadi lagu kontemplasi fasih bahwa seluruh teka-teki hidup puncak hasilnya pastilah cahaya.
“Lagu Terakhir La Ngetnik menaruh Askara sebagai kudung penutup dengan syair berisi titipan semangat kepada generasi untuk terus menggelar lingkar kreasi karya, serta diskusi ruang-ruang nalar dan meyakinkan bahwa mereka adalah Sang Askara,” katanya.
Diceritakan, album LAWH ‘Fashal 1’ telah menggabungkan beberapa aspek kisah dari inti kehidupan yang dituangkan dalam lagu-lagunya. Album dengan durasi 45:31 menit tersebut dikemas dalam keunikan warna bunyi serta keragaman bahasa dan pemilihan diksi kata yang menjadikannya lebih imajinatif dan inovatif. Per 19 Juni 2024, album ini sudah tersedia di semua platform musik digital.
La Ngetnik adalah sebuah kelompok musik Avant-folk asal Pulau Madura yang mengekplorasi tetabuhan eksperimental bersumber dari nilai-nilai folklore dan tradisi, baik pola nada dan iramanya. Kelompok ini memadukan hal tersebut dengan syair beragam bahasa seperti bahasa Indonesia, bahasa Madura dan bahasa Arab, atau puisi juga mantra tradisonal yang dimanisfetasikan dalam karya musik utuh.
La Ngetnik terbentuk tahun 2016 oleh Rifan Khoridi (key, Synth, ethnic Instruments, Vocal) diperkuat oleh Faris Nofail (Gitar, Vocal) Riang Harmonis (Vocal utama) Johariyadi (Perkusi). La Ngetnik diambil dari bahasa Madura yang berarti “telah ada unsur etniknya” artinya meskipun band ini tidak secara keseluruhan memakai alat musik tradisional (etnik) tapi dalam komposi musiknya ada sempilan-sempilan dentum juga teks-teks dari unsur kedaerahan.
https://jatim.nu.or.id/madura/grup-musik-la-ngetnik-rilis-album-perdana-bertajuk-lawh-fashal-1-28T5S