Pesantren Lapas Jember Berikhtiar Jadikan Narapidana Insan Lebih Baik

Jember, NU Online Jatim

Lembaga permasyarakatan atau lapas nyatanya tidak hanya sebagai tempat untuk melaksanakan hukuman penjara bagi tahanan. Namum, lapas juga mengajarkan penghuninya sejumlah kegiatan keagamaan, seperti yang terjadi di Lapas Jember.

 

Di Lapas Jember bahkan dibuat semacam pondok pesantren dengan beragam program keagamaannya kepada tahanan. Pesantren Lapas Jember ini sudah dilangsungkan sejak beberapa tahun yang lalu.

 

Program ini dikemas ala pondok pesantren dengan kajian kitab-kitab kuning. Para pengajar yang datang adalah penyuluh keagamaan dari beberapa Kantor Urusan Agama (KUA) atas utusan Kementerian Agama (Kemenag) Jember.

 

“Dengan adanya program ini, kendati pun sebelumnya mereka dianggap kalangan negative, setidaknya para napi yang keluar dari lapas bisa menjadi insan yang baik,” kata Ustadz Rahmat, salah satu pengajar di Pesantren Lapas Jember, Rabu (10/07/2024).

 

Ustadz Rahmat, yang merupakan penyuluh agama dari KUA Kecamatan Pakusari, menyampaikan rasa haru terhadap antusiasme para narapidana yang semangat mengikuti pesantren lapas.

 

“Alhamdulillah, bercampur haru melihat para saudara napi yang ada di Lapas Jember ini semangat mengikuti pengajian dari kami, bahkan sebelum datang mereka melantunkan nadham seperti Aqidatul Awam layaknya di pesantren-pesantren di luar sana,” ungkapnya.

 

Ia menceritakan, para tahanan yang mengikuti program tersebut masing-masing diberi kitab kuning dan seragam baju muslim layaknya santri di pondok pesantren.

 

Dirinya menuturkan, kegiatan tersebut seringkali dipusatkan di masjid lapas. Sedangkan mata pelajaran yang dikaji di antaranya, kitab Khulashah Nurul Yaqin, Mabadiul Fiqih, Tartil Al-Qur’an, dan lain-lain.

 

Disebutkan, program yang merupakan agenda dari Kemenag Jember ini diikuti sekitar 60 orang penghuni lapas. “Adapun pengajarnya ialah penyuluh agama dari 11 KUA di Jember,” ungkapnya.

 

Setiap harinya dijadwal, masing-masing pengajar mengampu mata pelajaran tertentu dan disesuaikan dengan keahliannya. Waktu pelaksanaannya dimulai pukul 08.00 WIB hingga shalat Dzuhur berjamaah, setiap hari Senin hingga Jumat

 

“Kami berjadwal setiap hari dengan kelas dan pelajaran yang telah ditentukan. Seperti hari ini, saya (mengajar) Khulasah Nurul Yaqin, dan besok ada ustadz lain yang mengajar Tartil Al-Qur’an,” pungkasnya.


https://jatim.nu.or.id/tapal-kuda/pesantren-lapas-jember-berikhtiar-jadikan-narapidana-insan-lebih-baik-rvpxY

Author: Zant