Tegal, NU Online Jateng
Ketua MWCNU Jatinegara, Muhammad Romdon menyampaikan bahwa pembangunan Klinik NU MWCNU Jatinegara, Tegal sedang dalam tahap akhir yang diharapkan bisa segera beroperasi untuk melayani warga Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat umum.
Kabar gembira itu ia sampaikan dalam acara Istighosah dan Doa Bersama pada malam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 yang digelar di Pondok Pesantren Roudlatul Jannah, Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Tegal, Jawa Tengah pada Rabu (16/10/2024).
Romdon dalam sambutannya bercerita tentang perjalanan panjang dalam merealisasikan klinik ini. Awalnya, MWCNU Jatinegara mencari dokter untuk bertugas di klinik tersebut, hingga akhirnya menemukan dua dokter potensial, salah satunya adalah menantu Kepala Dinas Kesehatan yang siap bergabung. Namun, karena keterbatasan waktu, peran dokter tersebut belum maksimal.
“Beliau hanya bisa praktik di klinik dari jam 7 sampai jam 8 pagi, ini tentu tidak cukup,” kata Romdon.
Selanjutnya, Romdon mengungkapkan bahwa mereka mencari dokter lain dengan cara sowan kepada Gus Akib, seorang Ustaz Muda, Muhammad Aqib Malik, yang lebih dikenal dengan Gus Akib, pengasuh Pondok Pesantren Al-Maliki Leadership Babakan (ALBAB) Kecamatan Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah.
“Ternyata istri Gus Akib juga seorang dokter dan sarjana kesehatan masyarakat,” ujar Romdon.
Namun, awalnya istri Gus Akib ragu untuk praktik di Jatinegara karena jarak yang cukup jauh. Setelah melalui proses diskusi dan negosiasi, akhirnya ia bersedia praktik di klinik NU Jatinegara dengan jadwal tiga kali seminggu. Untuk mendukung transportasi dokter tersebut, MWCNU Jatinegara siap menyediakan mobil jemputan dan antar.
“Kami sudah menyiapkan mobil dan driver untuk mendukung kegiatan dokter di klinik. Semoga ini bisa mempercepat pelayanan kesehatan di Jatinegara,” jelas Romdon.
Dalam sambutannya, Romdon menekankan bahwa pendirian klinik NU ini bukan sekadar program biasa, melainkan wujud dari perjuangan bersama untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga NU.
“Klinik ini nantinya bukan milik pribadi atau yayasan, tapi aset organisasi yang dikelola oleh Nahdlatul Ulama, dan akan terus dikelola oleh pengurus berikutnya,” tegasnya.
Pembangunan klinik ini, menurut Romdon, adalah hasil dari kekompakan dan kebersamaan warga NU di Jatinegara. Tanah klinik dibeli seharga Rp400 juta, sementara bangunannya menelan biaya sekitar Rp1,5 miliar.
“Total investasi untuk klinik ini mencapai hampir 2 miliar rupiah. Semua ini berkat dukungan dan partisipasi seluruh warga NU,” kata Romdon.
Selain klinik, Romdon juga mengungkapkan bahwa ada rencana pengembangan lebih lanjut di sekitar lokasi klinik. “Pengurus ranting bahkan sudah menawarkan tanah di belakang klinik untuk pengembangan fasilitas tambahan. Ini menunjukkan bahwa semangat warga NU di Jatinegara tidak berhenti sampai di sini,” tambahnya.
Klinik ini juga diharapkan bisa menjadi pusat pelayanan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Ia juga mengajak seluruh warga NU untuk terus berpartisipasi aktif dalam mendukung program-program MWCNU Jatinegara.
“Saat pembukaan klinik nanti, kami yakin akan banyak warga yang datang untuk memeriksa kesehatan mereka. Klinik ini hanyalah langkah awal, setelah ini kita akan melanjutkan program-program lain yang bermanfaat bagi warga NU dan masyarakat umum,” kata dia.
Romdon menegaskan kembali bahwa aset klinik ini akan menjadi milik organisasi, bukan milik pribadi atau pengurus.
“Seperti gedung MWCNU Kecamatan Jatinegara, klinik ini juga akan dikelola oleh pengurus yang berwenang. Setelah saya tidak lagi menjadi pengurus, klinik ini akan tetap dikelola oleh pengurus yang baru,” ujarnya.
Acara Istighosah dan Doa Bersama yang dihadiri oleh para ulama, santri, dan warga NU ini berlangsung khidmat. Romdon berharap bahwa keberadaan klinik NU di Jatinegara dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, khususnya warga NU.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, MWCNU Jatinegara siap untuk terus menjalankan program-program bermanfaat di masa mendatang. Pendirian klinik ini hanyalah awal dari langkah-langkah besar yang akan dilakukan oleh MWCNU Jatinegara demi kemajuan warga NU dan masyarakat di Kecamatan Jatinegara dengan besar harapan bahwa seluruh program MWCNU Jatinegara, termasuk pendirian klinik, dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi semua. Tutup Romdon