Tegal, NU Online Jateng
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penyaluran Bantuan Insentif untuk Pengajar Keagamaan Islam di Rumah Makan Joglo, Slawi pada Kamis (31/10/2024).
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal, H. M. Aqsho pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa insentif ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap para ustadz dan ustadzah yang berjuang mendidik generasi muda di bidang agama.
“Ini adalah bentuk penghargaan kepada para pengajar agama yang telah berdedikasi dalam mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang berakhlak baik,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa bantuan insentif yang akan disalurkan ini adalah hasil kolaborasi antara Kementerian Agama dan pemerintah daerah, sebagai dukungan atas peran penting ustadz dan ustadzah dalam membangun moral masyarakat. Menurut Aqsho, peran pengajar agama sangat vital di tengah tantangan kehidupan yang semakin kompleks.
“Ustadz dan ustadzah kita adalah tokoh masyarakat yang tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga menjadi pembimbing moral dan spiritual. Mereka adalah bagian dari upaya kita membangun masyarakat yang religius dan berakhlak baik,” lanjut Aqsho.
Menurut Aqsho, bantuan insentif yang disiapkan tahun ini mencapai sekitar Rp16 miliar. Dana ini akan dibagi untuk ribuan pengajar agama di Kabupaten Tegal. “Dengan alokasi dana sebesar Rp16 miliar, kita bisa membantu sekitar 9.318 pengajar agama, yang nantinya akan dibagi sesuai ketentuan,” jelasnya.
Aqsho juga menyampaikan harapannya agar bantuan ini dapat ditingkatkan di masa depan. Meski anggaran pemerintah terbatas, ia berharap nilai bantuan insentif dapat memenuhi kebutuhan para pengajar agama.
“Kita semua berharap agar ke depannya bantuan ini dapat terus meningkat. Meskipun terbatas, pemerintah terus berusaha memberikan yang terbaik untuk mendukung para pengajar agama,” ungkapnya.
Ia menambahkan, penyaluran insentif ini juga akan diatur secara proporsional sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Menurutnya, dukungan terhadap pengajar agama ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam mendukung pendidikan agama yang berkualitas di tingkat lokal.
Lebih dari itu, Aqsho mengakui bahwa bantuan insentif ini mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan para ustadz dan ustadzah. Namun, ia mengingatkan bahwa nilai terbesar dari pekerjaan mereka adalah keberkahan yang akan terus mengalir.
“Para ustadz dan ustadzah adalah penerus perjuangan dalam membangun moral bangsa, dan ini adalah tugas mulia yang penuh keberkahan,” tambahnya.
Aqsho juga menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama dan masyarakat yang terus mendukung perkembangan pendidikan agama di Kabupaten Tegal. Ia berharap sinergi antara para tokoh agama, pemerintah, dan masyarakat terus terjaga.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Asisten 1 PLT Bupati Tegal, Suspriyanti, Ketua Badko LPQ Kecamatan se-Kabupaten Tegal; dan ketua FKDT se-Kabupaten Tegal. Rakor ini diharapkan menjadi langkah dalam memperkuat dukungan terhadap para pengajar agama, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik dan memberikan kontribusi signifikan dalam membangun karakter bangsa.