Surabaya, NU Online Jatim
Lembaga Ta’lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) sebagai penerbit melakukan bedah kitab Taysirul Wushul ila ‘Ilmil Ushul. Kitab karangan KH Afifuddin Muhajir resmi dibedah dalam acara di lantai 5 kantor PBNU Jakarta, Senin (04/11/2024).
Dalam kesempatan itu, KH Afifuddin Muhajir mendefinisikan fiqih dengan hasil kerja (tsamrotul ‘amal), ushul fiqih adalah cara kerja (manhajul ‘amal), sementara ijtihad dimaknai dengan pekerjaan (al-‘amal).
“Di sini (hal. 7) saya beri contoh hubungan fiqih, ushul fiqih dan ijtihad,” ungkap kiai yang juga Wakil Rais Aam PBNU itu dilansir NU Online.
Kiai Afif juga menyampaikan bahwa di dalam kitabnya itu menjelaskan keterkaitan antara hukum taklifiyah dengan hukum wadl’i, dan dengan kondisi manusia. Kiai asal Situbondo ini mencontohkan kaitan antara nishob dan haul sebagai sabab dan syarat bagi kewajiban menunaikan zakat.
“Selanjutnya barangkali yang baru adalah bahwa hukum taklifiyah tidak bisa dipisahkan dari hukum wadl’i,” terangnya.
Selanjutnya keunikan dari kitab ini terletak pada penjelasan bahwa memahami nash mujtahid perlu mengaitkan satu dalil dengan dalil lainnya. Pemahaman sukar dicapai manakala hanya mendayakan sababun nuzul dan sababul wurud nash keagamaan.
“Karya ini berprinsip memudahkan para santri pemula dalam belajar ushul fiqih,” pungkas Kiai Afif.
Diketahui, hadir pula dalam acara ini Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, KH Nurul Yaqin, Prof Muhammad Nuh, Ketua LTN PBNU H Ishaq Zubaedi Raqib, Sekretaris LTN PBNU Hamzah Sahal serta para kiai lainnya.