Tegal, NU Online Jateng
Majelis Taklim (MT) Syubaniyyah, Dukuhbangsa, Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal, mengadakan Pengajian Rutin pada Jumat, (8/11/2024). Acara tersebut menghadirkan Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Jatinegara, Abdul Kohar.
Dalam tausiyahnya, Abdul Kohar menekankan pentingnya memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad saw sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada sang Rasul. Ia juga menyampaikan bahwa orang yang paling dekat dengan Nabi Muhammad saw adalah mereka yang paling banyak membaca shalawat.
“Dengan memperbanyak membaca shalawat, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Nabi, tetapi juga memperoleh keberkahan hidup dan kelak akan mendapatkan syafaat di hari kiamat,” ujar Abdul Kohar
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa shalawat bukan hanya bentuk kecintaan umat terhadap Nabi Muhammad saw, tetapi juga merupakan amalan yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Menurutnya, membaca shalawat bukan hanya sekadar ucapan, melainkan bentuk penghormatan kepada Rasulullah yang membawa risalah dan petunjuk kehidupan bagi umat manusia.
“Banyak membaca shalawat dapat menjadikan hidup kita lebih lapang dan membawa ketenangan dalam menghadapi berbagai masalah. Bahwa keberkahan dari shalawat bisa menyentuh setiap aspek kehidupan seorang muslim,” ucapnya.
Ia mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan shalawat sebagai amalan harian. Menurutnya, membaca shalawat tidak membutuhkan waktu atau tempat khusus, sehingga bisa dilakukan kapan saja.
“Membaca shalawat di setiap waktu yang kita miliki, baik itu pagi, siang, maupun malam, adalah bukti cinta kita kepada Rasulullah,” lanjutnya.
Menurut Abdul Kohar, cinta kepada Nabi Muhammad saw adalah tanda keimanan yang harus dipupuk setiap saat.
“Shalawat adalah bentuk nyata bagaimana kita bisa menghubungkan diri dengan Nabi saw. Saat kita membaca shalawat, kita tengah mengingat dan mendoakan Nabi dengan penuh cinta,” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad saw menyebutkan bahwa barang siapa yang membaca shalawat kepadanya satu kali, maka Allah akan memberikan sepuluh rahmat kepadanya.
Di akhir tausiyahnya, Abdul Kohar berharap agar para jamaah semakin meningkatkan kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad saw dengan memperbanyak shalawat, baik di waktu senggang maupun ketika beribadah. Ia pun menutup tausiyahnya dengan doa agar jamaah diberikan kekuatan untuk terus beristiqamah dalam membaca shalawat.