Jember, NU Online Jatim
Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Prof Hepni menggelar Rapat Koordinasi Pimpinan pada Selasa (19/11/2024). Hal ini merespons arahan Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), dalam Rapat Kerja Nasional di Bogor pada 15 – 17 November 2024 lalu.
Rapat yang dilaksanakan di kampus UIN KHAS Jember itu menghasilkan empat rancangan program yang akan direalisasikan dalam waktu dekat. Pertama, penguatan religius. Ini diwujudkan melalui kegiatan harian shalat Dzuhur dan Ashar berjamaah oleh seluruh civitas akademika UIN KHAS Jember, yakni dosen, mahasiswa, pegawai kampus, dan lain sebagainya.
“Imamnya nanti para pimpinan secara gradual sekaligus diakhiri dengan kultum di masjid UIN KHAS Jember,” ujar Prof Hepni di gedung rektorat UIN KHAS Jember, Kamis (21/11/2024).
Kedua, senam bersama seluruh civitas akademika UIN KHAS Jember dalam rangka menjaga stabilitas kesehatan, yang akan dilaksanakan setiap pekan.
Ketiga, hari bebas polusi, yakni menciptakan budaya bersih dan bebas asap di lingkungan UIN KHAS Jember. Hal ini sesuai dengan salah satu poin Dasacita UIN KHAS Jember, yakni green campus.
“Gambarannya, seluruh civitas akademika tidak diperkenankan berkendara di lingkungan UIN KHAS Jember dalam sehari pada setiap bulannya,” ucap Prof Hepni.
Keempat, memperketat proses ujian akhir bagi mahasiswa. “Wujudnya adalah penguji merupakan ahli atau pakar dalam bidang yang akan diujikan, sehingga penguji mampu menguji secara objektif,” jelasnya.
Sebelumnya, dikutip dari website Kemenag RI, Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar, berpesan kepada para pimpinan PTKN, untuk mengasah ketajaman intelektual dan kemampuan akademik para dosen. Salah satu yang perlu dijajaki adalah memberlakukan sehari kajian akademik.
“Mungkinkah satu hari tidak ada perkuliahan. Wajibkan dosen diskusi hasil penelitian, bedah buku, penulisan artikel, dan lainnya,” ujar Prof Nasaruddin Umar.
Sementara itu, Kabiro UIN KHAS Jember, Nawawi merencanakan akan mengadakan halaqah, sehingga di hari itu mahasiswa di masing-masing fakultas dan pascasarjana bebas kuliah. Namun, waktunya dimanfaatkan untuk berdiskusi tentang riset secara periodik.
“Selain itu kegiatan Diskusi Periodik bisa memperjelas kepakaran dari dosen UIN KHAS Jember,” terang Nawawi.