Pemilu bukan hanya sebuah momen politik untuk memilih pemimpin, tetapi juga sebuah tanggung jawab besar sebagai warga negara. Dalam Islam, segala sesuatu yang dilakukan, termasuk memilih pemimpin, hendaknya diawali dengan niat yang tulus dan doa memohon petunjuk kepada Allah swt. KH Ahmad Musthofa Bishri (Gus Mus), seorang ulama karismatik yang dihormati, mengajarkan pentingnya melibatkan Allah dalam setiap keputusan, termasuk ketika memberikan suara dalam pemilu.
Di beberapa daerah, khususnya Jawa Tengah, pesta demokrasi berupa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) akan segera dilaksanakan. Sebagai masyarakat, kita dihadapkan pada tanggung jawab untuk memilih dengan hati nurani, disertai niat baik, harapan baik, dan doa kebaikan. Memilih pemimpin bukan hanya soal politik, tetapi juga sebuah ibadah yang harus dijalankan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Gus Mus melalui doanya mengingatkan bahwa proses memilih adalah upaya menciptakan kebaikan bersama, yang semestinya diawali dengan niat suci dan diakhiri dengan doa agar pemimpin yang terpilih membawa manfaat bagi seluruh rakyat. Berikut doa yang disampaikan oleh Gus Mus:
اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ
Allahumma lâ tusallith ‘alainâ bidzunübinâ man lâ yakhâfuKa walâ yarhamunâ.
Artinya, “Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami karena dosa-dosa kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami.
Doa ini pernah disampaikan oleh Gus Mus, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada 1 Desember 2015, sebagaimana yang sudah tertuang dalam tulisan berjudul Inilah Doa Jelang Pemilu agar Tak Salah Pilih Pemimpin
Doa tersebut menjadi pengingat yang sangat relevan bagi masyarakat, khususnya saat memasuki momen pesta demokrasi. Dalam setiap pilihan yang kita buat, terlebih saat menentukan pemimpin, penting untuk melibatkan Allah dengan harapan agar bangsa ini dipimpin oleh seseorang yang bertakwa, memiliki rasa takut kepada-Nya, dan berbelas kasih kepada rakyatnya.
Doa ini juga menegaskan bahwa memilih pemimpin adalah tanggung jawab moral yang harus dijalankan dengan keikhlasan hati, introspeksi, serta permohonan kepada Allah swt agar memberikan petunjuk terbaik. Gus Mus mengajarkan kita bahwa pemilu bukan hanya soal memilih, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan dosa-dosa kita, memperbaiki niat, dan memohon agar bangsa ini terhindar dari pemimpin yang tidak membawa rahmat dan kebaikan bagi rakyatnya.
https://jateng.nu.or.id/keislaman/ijazah-gus-mus-untuk-pemilu-doa-dan-hikmah-sebelum-nyoblos-hJcmP