Pringsewu, NU Online
Kemanusiaan tak kenal agama dan suku. Kemanusiaan tak batas dan waktu. Siapa saja yang sedang menghadapi musibah dan dalam kesengsaraan, panggilan kemanusiaan setiap insan harus hadir siap mengulurkan tangan.
Itu juga yang dilakukan Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Pringsewu, Lampung dalam membantu bencana banjir di Bengkulu.
Walau bencana terjadi di luar batas wilayah, namun dua lembaga NU ini bersinergi menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak bencana di sekitar lima kabupaten di Bengkulu. Setelah menempuh perjalanan sekitar 16 jam menyusuri kawasan bukit barisan, rombongan sampai di sekretariat LAZISNU Kota Bengkulu di Pesantren Hidayatul Hasaniah, Jumat (9/9/2022) dini hari.
Bantuan bernilai puluhan juta tersebut disalurkan dalam bentuk logistik kebutuhan pokok seperti beras, makanan siap saji, susu, pakaian baru, dan sejenisnya.
“Bantuan ini kami harapkan bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana banjir di Bengkulu,” kata Manager Eksekutif LAZISNU Pringsewu Kabul Muliarto yang ikut serta menyalurkan bantuan.
Ia menambahkan bahwa bantuan logistik ini diberikan kepada LAZISNU di Bengkulu. Hal ini dilakukan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran sehingga benar-benar bisa bermanfaat.
Sementara Ketua LPBINU Pringsewu H Agil Marsudi yang juga ikut serta dalam pendistribusian bantuan tersebut mengatakan bahwa saat ini kondisi cuaca memang sulit diprediksi. Sehingga perlu kewaspadaan dan peka terhadap kondisi lingkungan.
“Mari jaga lingkungan agar kelestarian bisa terus terpelihara. Semua menjadi tanggung jawab setiap individu. Jika lingkungan rusak, maka akan berimbas pada keselamatan kehidupan manusia,” ungkapnya didampingi Kepala Divisi Perhimpunan LAZISNU Pringsewu H Safroni.
Terkait dengan bencana banjir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menyebut sekitar 73,5 hektare lahan persawahan terdampak banjir. Banjir juga berdampak pada sembilan hektare lahan perkebunan. Daerah yang paling terdampak adalah di Kota Bengkulu seluas 50 hektare, 23,5 hektare sawah di Kabupaten Rejang Lebong dan sembilan hektare perkebunan di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Lima kabupaten/kota yang telah menetapkan status tanggap darurat banjir yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Selatan.
Sebanyak 7.881 kepala keluarga (KK) terdampak bencana, 19 fasilitas pendidikan, satu rumah sakit terendam banjir dan 22 jembatan mengalami kerusakan. Banjir juga mengakibatkan tiga daerah diterjang longsor. Total kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp171 miliar.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.