Bandung, NU Online Jabar
Salah seorang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH M Nuh Addawami mengungkapkan, datangnya kebahagian manusia itu tergantung dari rahmat Allah SWT. Menurutnya, Islam bukan saja menginformasikan bahwa kunci kebahagiaan manusia itu mendapat rahmat Allah baik di dunia maupun di akhirat saja, tapi islam memberikan petunjuk bagi orang-orang yang ingin mendapat rahmat Allah SWT.
“Disitulah islam datang. Kalau ingin mendapat rahmat Allah selaku kunci kebahagiaan manusia di dunia maupun akhirat, maka islam memberikan petunjuk secara prinsipnya bertaqwa kepada Allah,” ungkapnya ceramahnya di Kompleks Perumaha Cimanggung Kabupaten Sumedang, Minggu (14/8).
Kiai yang akrab disapa Ceng Nuh tersebut mengutip firman Allah SWT dalam Al-Quran:
…وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۗ فَسَاَكْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ….
“Rahmat aku itu luas, mencakup setiap perkara. Dan aku pastikan rahmat itu bagi orang-orang yang bertaqwa,” tuturnya.
Jadi, sambung Ceng Nuh, yang pasti mendapat rahmat Allah itu orang yang bertaqwa. Orang yang tidak bertaqwa bisa mendapat rahmat tapi tidak dijamin pasti fasaaqtubuha lillatdziina yattaquun, Allah SWT memastikan rahmat-Nya itu bagi orang-orang yang bertaqwa.
“Untuk mendapatkan rahmat ceuk bahasa sunda mah ulah ukur rajeun, tapi kudu rajin, kudu babarengan jeung batur, dzikir babarengan, dzikir teu bisa sorangan. Ngan syaratna lamun dzikir sorangan hayang meunang puncakna taqwa, puncakna rohmat, kudu nepika ramisak kaluar cimata,” jelasnya.
Kiai yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Nurulhuda Cibojong tersebut juga menjelaskan dalam salah satu hadits shoheh bahwa salah satu dari tujuh golongan dari umat Nabi Muhammad SAW yang akan mendapatkan rahmat di Mahsyar. Bahkan, tidak akan merasakan panasnya sengatan mahsyar yakni
وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Seseorang lalaki atau manusia berdzikir kepada Allah menyendiri tidak ada kawan, sampai ka menangis mencurahkan air mata. Tapi kalau dzikir berjamaah, tidak disyaratkan meneteskan air mata,” jelas Ceng Nuh.
“Dalam hadits riwayat muslim Rasulullah SAW berkata: Laa yaq’udu qaumu yadzkuruuna Alloh illaa khaffathum al malaaikah wa ghosyiyathum ar rohmah wa nazalat ‘alaihim as sakiinah. henteu sidak sekelompok manusa babarengan dzikir bareng ka Allah, kecuali mereka itu diitari oleh malaikat, ditungkeb ku rahmat, turun ka manehna ketenangan,” tandasnya.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi