Jakarta, NU Online
Pondok Pesantren Asshiddiyah Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat memperingati Hari Lahir (Harlah) yang ke-37 pada 7-10 September 2022. Sejumlah acara turut memeriahkan momen ini. Antara lain, Festival Karnaval Budaya G20 yang diselenggarakan pada Sabtu (10/9/2022).
Karnaval ini mengusung tema Be Stronger with Pesantren, sesuai dengan tema G20 yaitu Recover Together, Recover Stronger. Harapannya, Indonesia bisa semakin kuat dan berdaya dengan eksistensi pesantren.
“Insya Allah, berkat pesantren Indonesia akan bangkit, lebih bahagia, dan selalu dilindungi oleh Allah swt,” kata Pengasuh Pesantren Asshiddiyah Jakarta KH Ahmad Mahrus Iskandar dalam sambutannya mengawali festival karnaval.
“Setiap tahun, Asshidddiqiyah mengadakan karnaval yang berkaitan dengan momen yang sedang relevan,” imbuh Gus Mahrus.
Karnaval budaya ini dihadiri oleh para kiai, santri dari 12 cabang Pesantren Asshiddiqiyah dari sejumlah daerah di Indonesia, guru, pihak pemerintah dan para tamu undangan. Total peserta sekitar 2000 orang.
Dari Pesantren Aasshiddiqiyah Pusat Jakarta menampilkan maskot lambang wayang G20 dan Harlah ke-37 Asshiddiqiyah, Paskibra Asshiddiqiyah Islamic College (AIC), bendera Indonesia dan Asshiddiqiyah serta Garuda, bendera negara anggota G20, marching band, dan tumpeng Banyuwangi, Jawa Timur. Kemudian, budaya dan kesenian Betawi, Abang None, lambang negara Arab Saudi, Australi, Amerika Serikat, dan Rusia.
Selanjutnya, dari Pesantren Asshiddiqiyah cabang Ceper, Karawang menampilkan budaya dan kesenian Sulawesi dan sejumlah lambang negara dari Afrika Selatan, Argentina, Brazil, Argentina, dan Turki.
Lalu, dari Pesantren Asshiddiqiyah cabang Karawang, Jawa Barat menampilkan budaya dan kesenian Jawa Barat, sejumlah lambang negara dari Inggris, Jepang, Italia, dan Jerman.
Dari Pesantren Asshiddiqiyah cabang Serpong, Karawang Selatan menampilkan budaya dan kesenian Sumatra, sejumlah lambang negara dari Kanada dan Meksiko.
Dari Pesantren Asshiddiqiyah cabang Cianjur, Jawa Barat menampilkan budaya dan kesenian Madura, sejumlah lambang negara dari Republik Korea dan Perancis.
Dari Pesantren Asshiddiqiyah Cabang Cijeruk, Bogor, Jawa Barat menampilkan budaya dan kesenian Banyuwangi, Jawa Timur sejumlah lambang negara dari Tingkok dan India.
Selain dari sejumlah pesantren cabang, beberapa komunitas juga turut memeriahkan momen karnaval, seperti Majelis Ta’lim Afiliasi AIC, Ikatan Alumni, Kelompok Seni Lenong dan Ondel-ondel, dan Kelompok Seni Barongsai.
Usia Pesantren Asshiddiqiyah telah memasuki tahun ke-37 sejak berdirinya pada 5 Juli 1985 M/12 Rabiul Awal 1406 H. Sebagaimana cita-cita pendirinya, KH Noer Muhammad Iskandar, Pesantren Asshiddiqiyah tumbuh dan berkembang menjadi benteng agama di sejumlah wilayah.
Antara lain Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatra dalam rangka mencetak santri yang berakhlak mulia, menguasai ilmu dakwah, pengetahuan agama, pengetahuan umum dan teknologi.
Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Musthofa Asrori
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.