Jakarta, NU Online
Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra membuat cuitan di twitter untuk pertama kalinya usai dihina oleh pegiat media sosial Eko Kuntadhi. Cuitan ini merupakan sebuah sindiran kepada Eko Kuntadhi, yakni sebuah penegasan bahwa keilmuan harus dikritik pakai etika.
Cuitan itu juga sebagai respons atas rencana permintaan maaf yang akan dilakukan Eko Kuntadhi secara langsung di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (15/9/2022) besok.
Pendakwah yang akrab disapa Ning Imaz itu mengatakan bahwa permohonan maaf yang akan dilakukan Eko Kuntadhi itu seharusnya tidak dilakukan kepadanya. Namun lebih jauh lagi, kepada Imam Ibnu Katsir dan umat Islam se-Indonesia.
Diketahui, video yang diunggah Eko Kuntadhi di twitter dengan bubuhan caption (keterangan) tulisan kalimat kasar atau hinaan itu merupakan potongan penjelasan Ning Imaz terkait Surat Ali Imran ayat 14 berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir.
“Minta maafnya jangan ke saya. (Tapi) ke Imam Ibnu Katsir, ke umat se-Indonesia yang sakit hati agamanya dihina-hina,” ungkap Ning Imaz melalui akun twitternya, @ImazzFat, dikutip NU Online, Rabu (14/9/2022).
Lebih lanjut, Ning Imaz menjelaskan bahwa secara personal, Eko Kuntadhi memang merendahkan dirinya. Namun menurut Ning Imaz, bukan itu poin yang hendak disampaikan. Ia pun lantas memberikan penjelasan mengenai duduk persoalan ini.
“Siapa pun harus belajar untuk tidak mengomentari sesuatu yang bukan ranahnya. Diskusi keilmuan dibalas dengan diskusi keilmuan, dengan kritik konstruktif dan pakai etika,” tegas Ning Imaz.
Sebelumnya, Ning Imaz telah mengabarkan bahwa Eko Kuntadhi sudah memiliki i’tikad baik untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan akan dipertemukan kepada para masyayikh di Lirboyo.
“Pihak Eko Memang sudah ada i’tikad baik untuk datang ke Lirboyo dan minta maaf secara langsung. Rencana akan disowankan masyayikh. Supaya tidak terjadi lagi hal yang demikian. Insyaallah besok Kamis (Eko datang ke Lirboyo),” ungkap Ning Imaz kepada NU Online, Rabu pagi.
Meski begitu, Santri Alumni Pondok Pesantren Lirboyo Muhammad Shofiyulloh menyayangkan sikap Eko Kuntadhi yang memohon maaf secara diam-diam alias melalui jalur pribadi kepada pihak keluarga Ning Imaz. Padahal, kata dia, Eko Kuntadhi membuat atau mengunggah potongan video Ning Imaz di twitter secara terbuka.
“Buat tulisannya terbuka, dikonsumsi banyak mata. Pas salah cuma nge-japri (melalui jalur pribadi). Gus, ning, dan kiai mungkin mengerti, (tapi) bagaimana dengan perasaan muhibbin (para pencinta) dan para santri (Lirboyo),” kata Kang Opi, santri alumni Lirboyo yang kini tinggal di Bekasi.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syamsul Arifin
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.