Jakarta, NU Online
Pernahkah Anda mendengar ada orang yang mendadak mual dan mulas saat akan presentasi di depan orang banyak? Atau mungkin Anda pernah mendengar seorang siswa yang mendadak mulas saat atau hendak mengerjakan ujian? Atau Anda sendiri pernah mengalami saat sedang galau atau sedih tiba-tiba penyakit lambung kambuh.
Anggota Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) dr Syifa Mustika mengatakan hal itu sebagai sesuatu yang bisa saja terjadi. Tapi apa hubungannya?
“Ternyata memang berhubungan karena adanya Gut Brain Axis,” ujar dokter Syifa dalam unggahan Instagram pribadinya doktersyifamustika.
Gut Brain Axis, ungkap dr syifa, terkadang juga dikenal sebagai Microbiota Gut Brain Axis adalah mekanisme pertukaran sinyal dua arah antara saluran gastrointestinal (pencernaan) dengan sistem saraf pusat (otak). Gut Brain Axis terutama diatur oleh milyaran mikroorganisme yang ada dalam usus.
“Otak memiliki efek langsung pada saluran cerna. Misalnya, memikirkan makanan saja dapat melepaskan cairan lambung sebelum makanan sampai di sana,” jelasnya.
Koneksi ini, lanjut dia, berjalan dua arah. Pencernaan yang bermasalah dapat mengirim sinyal ke otak, sama seperti otak yang bermasalah dapat mengirim sinyal ke pencernaan.
“Oleh karena itu, gangguan pencernaan dapat menjadi penyebab dan atau akibat dari kecemasan, stres, atau depresi,” terang dr Syifa.
Saluran pencernaan manusia sensitif terhadap emosi. Kemarahan, kecemasan, kesedihan, kegembiraan, dan perasaan lainnya dapat memicu gangguan pencernaan.
Selain itu, faktor psikososial juga mempengaruhi kerja usus yang sebenarnya, serta gejala yang muncul. “Dengan kata lain, stres (atau depresi atau faktor psikologis lainnya) dapat memengaruhi gerakan dan kontraksi saluran cerna,” ujarnya.
Orang dengan gangguan pencernaan akibat stres sering merasakan nyeri lebih parah daripada orang lain. Hal itu menurut dr Syifa, karena otak mereka lebih responsif terhadap sinyal nyeri dari saluran cerna. “Stres bisa membuat rasa sakit yang ada tampak semakin parah,” ungkapnya.
Tips atasi rasa takut
Stres atau takut berbicara di depan umum atau saat menghadapi ujian, bukan tidak bisa ditundukkan. Charles Bonar Sirait dalam buku The Power of Public Speaking sebagaimana diungkap dalam artikel Mengatasi Rasa Takut dan Tidak Percaya Diri.
Dalam Public Speaking oleh Muhammad Agus Muljanto, Widyaiswara Muda pada Balai Diklat Keuangan Pekanbaru ini menjelaskan beberapa teknik menundukkan rasa takut berbicara di depan umum. Yaitu sebagai berikut:
1. Datang lebih awal
Hal ini menimbulkan perasaan tenang, sembari memastikan semua perangkat pendukung dalam public speaking telah siap digunakan sehingga saat tampil menjadi lebih percaya diri. Sikap dan tindakan ini juga sebagai wujud profesionalitas terhadap waktu.
2. Menghilangkan pikiran negatif
Hilangkan pikiran yang tidak-tidak, ambil nafas dalam-dalam dan katakan pada diri sendiri. “It’s OK. Semua akan berjalan dengan baik dan lancar. Menjabarkan pikiran negatif yang dirasa satu persatu secara ringkas merupakan salah satu cara mengatasi pikiran negatif dan kemudian tuliskan gagasan untuk menghilangkan perasaan negatif tersebut.
3. Berpikir positif
Simpul pikiran positif akan menggerakkan zat adrenalin dalam tubuh dan mengubahnya menjadi rasa percaya diri, yang akan mempengaruhi proses ataupun pola pikir yang kemudian akan terwujud dalam kata-kata yang dipilih dalam setiap percakapan.
4. Memvisualisasikan kesuksesan
Pentingnya melatih kemampuan membayangkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Seandainya Anda sukses, akan seperti apa penampilan berbicara Anda? seberapa ramainya tepuk tangan audiens yang ditujukan bagi Anda? akan seperti apa sambutan dan reaksi orang-orang terhadap And? Bayangkan terus hal tersebut dalam pikiran kita.
5. Jadi diri sendiri, kreatiflah
Setiap orang diciptakan sebagai manusia yang unik alias berbeda-beda. Tidak harus meniru karakter orang lain untuk membentuk style diri sendiri. Biarkan kemampuan pribadi Anda keluar secara alamiah dan dengan sendirinya.
6. Cintai ketakutan dan jadikan antusiasme
Cintailah rasa takut, karena rasa takutlah yang akan memberikan inspirasi kepada kita untuk menjadi kreatif dan melakukan hal-hal baru. Kemudian, ubahlah dan transformasikan energi rasa takut menjadi semangat dan antusiasme untuk terus maju melejitkan kemampuan diri.
7. Latihan, latihan, latihan
Tidak ada metode terbaik dalam public speaking selain rajin berlatih dan melakukan persiapan sedini mungkin. Public speaker yang terkenal pun masih perlu melakukan persiapan dan latihan sebelum tampil. Semakin sering berlatih, semakin besar kemungkinan untuk sukses.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Download segera! NU Online Super App, aplikasi
keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.